MENU TUTUP

Eksodus Mahasiswa Paling Banyak Mahasiswa Asal Nduga dan Yahukimo

Selasa, 17 September 2019 | 14:38 WIB / Andi Riri
Eksodus Mahasiswa Paling Banyak Mahasiswa Asal Nduga dan Yahukimo Gubernur Papua, Lukas Enembe

JAYAPURA-Gubernur Papua Lukas Enembe kembali melakukan pertemuan bersama Forkopimda, para bupati serta perwakilan mahasiswa Universitas Cenderawasih, guna membahas terkait eksodus ribuan mahasiswa Papua dari sejumlah kota studi di Indonesia.

Pertemuan berlangsung  di Gedung Negara, Dok V Jayapura, Senin (16/9). Dalam pertemuan itu, Gubernur mendengarkan laporan para bupati terkait jumlah mahasiswa yang telah kembali dari kota studi maupun yang masih bertahan

Dari laporan Bupati, jumlah mahasiswa terbanyak yang telah kembali berasal dari kabupaten Nduga sebanyak 500 mahasiswa, dan Yahukimo 600 mahasiswa, sedangkan kabupaten Mamberamo Tengah 200 mahasiswa, Paniai 200 mahasiswa, Dogiyai 300 mahasiswa, Asmat 45 orang, Pegunungan Bintang 31 orang, Intan Jaya 4, Puncak 20 orang, Kabupaten Mappi, 1 orang, Supiori 12, Biak Numfor 4, Kepulauan Yapen 11, Tolikara, 110 orang, Merauke 8 orang dan Sarmi 1 orang. Sehingga total mahasiswa yang telah kembali sebanyak 2.047 mahasiswa.

Usai pertemuan kepada pers, Gubernur mengatakan, akan menggelar sekali pertemuan untuk nendapatkan kesepakatan bersama

"Sehingga saat pertemuan dengan gubernur Papua Barat kita sudah punya jawab dan kita sampaikan ke Presiden," katanya

Dalam pertemuan itu, lanjut Gubernur,  para bupati juga mengungkapkan adanya intimidasi terhadap mahasiswa oleh aparat keamanan.

"Namun saya bilang pengawasan oleh aparat keamanan itu bertujuan baik, namun dianggap bentuk intimidasi oleh mahasiswa," ujar Gubernur

Meski demikian, lanjutnya, gubernur akan membahas persoalan ini bersama dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan sert seluruh Kapolda dan Panglima

“Itu polisi dan teman-teman dari BIN, mungkin tujuan mereka baik melihat mahasiswa, namun  dianggap intimidasi, jadi saya pikir ini akan bicara, kalau kita sepakat panggil Kapolri, Kepala BIN, panggil Kapolda-Kapolda, Panglima Kodam bicarakan masalah ini,”pungkasnya.*

 

 


BACA JUGA

Lakukan Pembunuhan

Satgas Ops Damai Cartenz Interogasi Pelaku, Keterlibatan KKB dalam Kasus Pembunuhan di Yahukimo

Minggu, 27 Juli 2025 | 12:12 WIB
KKB Terlibat

Satgas Ops Damai Cartenz Interogasi Pelaku Penganiayaan dan Pembunuhan di Yahukimo

Minggu, 27 Juli 2025 | 12:00 WIB

Kejari Wamena Tetapkan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Yahukimo

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:51 WIB

Theo Hesegem Tegaskan Penolakan TPNPB di Ukha dan Tangma, Dukung Ketertiban dan Pembangunan Papua Pegunungan

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:21 WIB

Peresmian Aula Paraduta Kodim 1715/Yahukimo, Simbol Kekuatan Prajurit di Pegunungan Papua

Jumat, 20 Juni 2025 | 15:25 WIB
TERKINI

PSU Pilkada Papua ke MK, Nasarudin Sili Luli: Beban Pembuktian Kecurangan Adapada BTM-CK

1 Jam yang lalu

Kolaborasi Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Nduga Gelar Kegiatan Belajar untuk Anak-Anak di Pedalaman Nduga

6 Jam yang lalu

Polri Tanamkan Semangat Belajar kepada Anak-Anak di Kampung Yunad Melalui Pendekatan Humanis

15 Jam yang lalu

Sahabat-AI Pecahkan Rekor MURI: 5.000 Puisi untuk Rayakan HUT ke-80 RI

18 Jam yang lalu

Indosat bersama Google Cloud Hadirkan Fitur Pencarian Cerdas Berbasis AI

18 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com