MENU TUTUP

Gubernur Papua Minta TNI Polri Harus Percaya Dirinya dan Para Bupati, Jangan Dicurigai!

Kamis, 19 September 2019 | 07:26 WIB / Andi Riri
Gubernur Papua Minta TNI Polri Harus Percaya Dirinya dan Para Bupati, Jangan Dicurigai! Gubernur Papua, Lukas Enembe/Istimewa

JAYAPURA – Gubernur Papua, Lukas Enembe meminta TNI Polri memberikan kepercayaan kepada dirinya dan para Bupati selaku wakil pemerintah pusat di daerah dalam menyelesaikan persoalan yang menyangkut situasi keamanan di bumi cenderawasih saat ini, dan bukan sebaliknya mencurigai secara berlebihan.   

Seperti diketahui ketegangan yang terjadi di wilayah Papua dan Papua Barat yang dipicu insiden ujaran rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, pertengahan Agustus 2019 lalu menimbulkan banyak spekulasi,  terkait siapa yang sedang bermain untuk mengacaukan tanah Papua dan untuk kepentingan apa

“Saya ingin tegaskan kepada Panglima (pangdam cenderawasih) dan kapolda harus percaya kepada kita, Gubernur, Bupati. Percaya kepada kita sebab kita juga pegang garuda,” tegas Gubernur Lukas saat memberikan sambutan pada acara Lepas Sambut Pangdam XVII/Cenderawasih di Makodam Cenderawasih, Rabu (18/9) malam.

“(TNI Polri) jangan lompat lompat, tetapi bagaimana mengindonesiakan orang Papua itu yang utama, jadi harus percaya kami,” tegasnya lagi

Gubernur meminta, dirinya dan para bupati asal pegunungan jangan dicurigai berlebihan hanya karena yang melakukan demo anarkis sebagian besar merupakan masyarakat asal pegunungan Papua.

“Kemarin kita rapat dengan bupati, kita pegang garuda jangan pikir gubernur orang gunung, makanya masyarakatnya ini banyak yang demo demo, itu kebetulan saja. Anak anak gunung yang bikin kacau,” ucapnya.

“Tapi pastinya kami adalah anak kandung republik ini, kita tidak pernah tahu Belanda. Saya ikuti pendidikan Indonesia, jadi sekali lagi percaya kepada kita, apapun masalah yang terjadi, harus kasih tahu gubernur dan bupati. Sebab kalau tidak percaya kita, nanti kita semakin tidak percaya kepada pemerintah,” serunya

Dia menambahkan, apapun alasannya TNI Polri harus percaya kepada pemerintah daerah.

“Percayalah kepada kami, tugas Negara kami emban supaya kita menjaga sama sama percaya kepada rakya untuk mengatur membimbing rakyat kita disini,” pinta Gubernur

“Intinya situasi seperti ini kita harap, dapat bersama sama saling percaya satu sama lain,  kita bekerja bersama sama menciptakan Papua yang aman damai demi kemajuan pembangunan dan kesejhateraan rakyat di tanah ini,”pungkasnya

Terkait penempatan Mayjen TNI Herman Asaribab yang notabene merupakan putra asli Papua pertama yang memimpin Kodam Cenderawasih menggantikan Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, Gubernur mengapresiasi dan mengucapkan selamat

“Saya pikir dia orang Papua jadi sangat mengerti orang papua, selamat bergabung di Provinsi Papua. Kita sama sama melaksanakan tugas yang di embankan oleh pemerintah pusat kepada kita, Gubernur, Kapolda Kalanti, Kajati yang ditugaskan oleh pemerintah pusat di daerah ini,” ucapnya.

Seperti diketahui, kasus ujaran kebencian bernada rasis dan intimidasi aparat keamanan terhadap mahasiswa Papua di Kota Surabaya dan Malang, Jawa Timur, 16 Agustus lalu telah memicu ketegangan di seluruh wilayah Papua dan Papua Barat

Masyarakat Papua marah, mereka turun ke jalan berunjuk rasa, mengecam tindakan rasisme yang dilakukan oleh ormas dan aparat keamanan di Surabaya.

unjuk rasa berujung anarkis terjadi di sejumlah daerah baik di Papua (Kota Jayapura, Timika, Deiyai) maupun Papua Barat (Kota Sorong, Manokwari dan Fak Fak). Massa yang marah secara sporadis membakar fasilitas pemerintahan dan fasilitas pelayanan publik dan rumah warga. Untuk menghindari penyebaran berita hoax pasca rusuh, sejak 19 Agustus lalu, pemerintah memblokir layanan data internet. Untuk pengamanan pasca rusuh di kedua Provinsi tersebut, sebanyak 6500 personil gabungan TNI Polri diturunkan. Bahkan Kapolri dan Panglima TNI sempat berkantor di Papua selama empat hari di Kota Jayapura, untuk memastikan situasi keamanan agar tetap kondusif.

Persoalan baru muncul ketika ribuan mahasiswa Papua yang menempuh pendidikan di sejumlah kota study, berame rame kembali ke Papua sejak dua pekan lalu, dengan alasan tidak merasa nyaman pasca insiden Surabaya. Kondisi ini yang kemudian membuat pemerintah Papua pusing dan harus segera mencari solusi penyelesaiannya.**

 


BACA JUGA

Berhasil Lumpuhkan KKB di Pegubin, 11 Personel Polda Papua Terima Penghargaan Kapolri

Selasa, 07 Mei 2024 | 19:31 WIB

Danlanud Silas Papare Pimpin Upacara Peringatan HUT ke-78 TNI Angkatan Udara

Selasa, 23 April 2024 | 06:46 WIB

Kembalikan Uang Pemudik Rp100 Juta, Aiptu Supriyanto Dihadiahi Sekolah Perwira dari Kapolda Lampung

Kamis, 18 April 2024 | 16:36 WIB

Pemuda Katolik Dorong Penanganan Kasus Penyiksaan Oknum Aparat Terhadap Warga

Selasa, 09 April 2024 | 20:46 WIB

Baku Tembak Aparat Keamanan dan KKB, Bocah Tak Berdosa Tewas Tertembak

Senin, 08 April 2024 | 19:49 WIB
TERKINI

Pj Ketua TP-PKK Puncak Jaya Hadiri Malam Puncak Peringatan HKG PKK ke-52 di Kota Solo

11 Jam yang lalu

Aksi Penghijauan di Grasberg Awali Rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 di Kabupaten Mimika

20 Jam yang lalu

Faturachman Resmi Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua

22 Jam yang lalu

Hak-Hak Masyarakat Hukum Adat di Wilayah Tanah Papua

1 Hari yang lalu

KKB Kembali Berulah, Tembak Mati Seorang Warga Sipil di Intan Jaya

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com