MENU TUTUP

Senator Papua Barat Angkat Masalah Papua di Paripurna DPD RI

Sabtu, 05 Oktober 2019 | 03:53 WIB / Albert
Senator Papua Barat Angkat Masalah Papua di Paripurna DPD RI Senator asal Papua Barat DR. Filep Wamafma, SH., M.Hum, dan Memabrop Y. Rumaikek saat foto diruang kerja DPD RI, Jumat (4/10)

JAKARTA- Situasi Papua saat ini menjadi perhatian Negara. Kaitan dengan itu, Senator asal Papua Barat, DR. Filep Wamafma SH., M.Hum,. C.L.A angkat bicara di parlemen pasca dilantik pada 1 Oktober 2019.

Filep Wamafma berpendapat bahwa saat ini perhatian pemerintah Pusat begitu besar kepada tanah Papua. Tentu saja untuk mengatasi konflik sosial yang terjadi di Papua , perlu adanya pendekatan yang lebih bijaksana. Salah satunya pendekatan secara adat dan hindari kekerasan secara militer.

Kaitan dengan warga non Papua yang mengungsi dari Wamena ke Jayapura, Papua, belakangan ini pasca kerusuhan disana. Senator asal Papua Barat itu mengutarakan bahwa semestinya tidak boleh terjadi. 

Oleh karenanya, pemerintah daerah dan pemerintah Pusat, aparat TNI, polri untuk segera mencari solusi penyelesaian masalah di Wamena agar tidak kembali terjadi diwaktu yang akan datang.

"Lakukan pendekatan secara adat kepada rakyat Papua tanpa harus menggunakan pendekatan kekerasan," katanya, Jumat (4/10).

Sebagai Senator di Parlemen DPD RI, Filep Wamafma akan bangun komunikasi dengan senator asal Papua untuk segera membicarakan masalah tersebut agar disampaikan kepada pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden untuk segera disikapi.

Dia juga akan mendorong kepada anggota DPR RI asal tanah Papua untuk menyikapi masalah Papua secara bersama-sama. 

Dalam sidang Paripurna pembentukan alat kelengkapan DPD RI, pada 3 Oktober, Filep angkat persoalan Papua. 

Katanya dia, pemerintah Pusat telah menggelontorkan begitu besar dana ke daerah, seharusnya infrastruktur dasar dibangun untuk rakyat Papua di daerah terpencil, terpinggir, dan daerah pedalaman, dan tanpa harus mengejar pembangunan infrastruktur berskala proyek Nasional. 

Salah satunya, sebut Wamafma, jalan trans nasional di Papua dan Papua Barat. Menurut dia, jalan bagian dari kebutuhan rakyat tetapi faktanya saat ini jalan trans Papua lebih banyak dinikmati pihak lain, sebut saja untuk kepentingan perusahaan kayu maupun bisnis perusahaan. 

"Jadi saya berpikir bahwa bangun dulu infrastruktur dasar menjawab akar masalah ditengah masyarakat adat Papua. Kemudian jauhkan cara pendekatan kekerasan terhadap rakyat Papua" tambah Wamafma. **


BACA JUGA

Buronan KKB Ditangkap di Jayawijaya, Terlibat Penembakan Anggota Polri

Kamis, 24 Juli 2025 | 17:40 WIB

Peringati Hari Anak Nasional, Pj Gubernur Papua Gandeng CSR Beri Bantuan di Sejumlah Sekolah

Rabu, 23 Juli 2025 | 18:58 WIB

Polri Tegaskan Tak Ada Tempat bagi Pengkhianat, Keterlibatan dengan KKB Akan Diproses Hukum Tanpa Pandang Bulu

Rabu, 23 Juli 2025 | 18:14 WIB

Satgas Ops Damai Cartenz Gelar Patroli Humanis di Yahukimo

Rabu, 23 Juli 2025 | 18:12 WIB

Pj Gubernur Papua Agus Fatoni Luncurkan 999 Koperasi Merah Putih

Selasa, 22 Juli 2025 | 20:18 WIB
TERKINI

Serius Bangun Budaya Kerja Sehat Membawa Indosat Raih Penghargaan Great Place To Work

12 Jam yang lalu
Viral

Kodam Cenderawasih Selidiki Video Aparat Minta Jatah Dana Kampung 

13 Jam yang lalu

Pimpinan KKB Tewas Tertembak Aparat, Aksi Teror di Bandara Lama Sugapa Terjadi

14 Jam yang lalu

Buronan KKB Ditangkap di Jayawijaya, Terlibat Penembakan Anggota Polri

14 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz Tangkap DPO KKB Roberth Wenda, Pelaku Penembakan Anggota Polri di Jayawijaya

19 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com