MENU TUTUP
Kerugian Mencapai 50 Miliar

Rumah dan Sekolah di Kabupaten Puncak Dibakar KKB

Selasa, 08 Oktober 2019 | 08:17 WIB / Cholid
Rumah dan Sekolah di Kabupaten Puncak  Dibakar KKB Bupati kabupaten Puncak Willem Wandik saat memantau salah sekolah dasar yang di bakar kelompok kriminal bersenjata/Istimewa

JAYAPURA-Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik, mengungkapkan  dampak kerugian dari aksi kontak senjata antara KSB dan TNI/Polri yang berujung pada pembakaran gedung sekolah, rumah warga  di Ilaga mencapai Rp 50 miliar. Demikian hal tersebut disampaikan dalam rillis yang diterima wartaplus.com, Selasa (8/10) pagi

Ia pun menjelaskan aksi pembakaran puluhan rumah yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata terjadi pada 29 September pekan lalu di  kampung Kimak, Tagaloa, dan kampung kalebur, Distrik Ilaga.

"Gedung Sekolah Dasar (SD) Inpres Tagaloa  dan lima unit rumah guru dibakar, Sementara rumah warga mencapai 17 unit rumah sekaligus dijarah isinya,karena hampir rata rata rumah warga ini memiliki kios. Sementara itu untuk kejadian di distrik Gome, lanjut Bupati ada beberapa honai milik warga yang ikut juga terbakar," terangnya.

Willem Wandik,saat memantau lokasi korban kebakaran oleh KSB menjelaskan, kerugian yang di alami mencapai hingga Rp 50 miliar.

"Di Ilaga saja mencapai 24 rumah,sudah termasuk 1 SD dan rumah guru yang dibakar,termasuk di Gome,mencapai Rp.50 miliar,"ungkap Bupati Puncak 

Ia pun berharap adanya bantuan pemerintah baik tingkat provinsi maupun pusat untuk membangun kembali hunian warga yang menjadi korban dari aksi keji kelompok kriminal bersenjata.

"Kami butuh shearing dana antara kabupaten, pusat dan provinsi untuk membantu kita keluar dari perosoalan ini, terutama untuk membangung kembali rumah yang sudah terbakar ini,"tambahnya.

Bupati sangat menyayangkan aksi dari KSB, yang membakar gedung sekolah,sebab baginya sekolah harusnya dijaga,karena lewat sekolah dapat mendidik anak- anak generasi Kabupaten Puncak. Masa depan Puncak ada melalui sekolah.

"Perjuangan model apa ini, harusnya sekolah dijaga,ini tempat mendidikan generasi mada depan Puncak. Saya harap ini kejadian yang pertama dan terakhir di Puncak,"tegasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Inpres Tagaloa, Yance Kogoya juga mengaku sedih, karena sekolah yang dipimpinnya tersebut merupakan sekolah rujukan terbaik di Kabupaten Puncak, memiliki 300 lebih murid terhitung dari kelas 1 sampai kelas 6.

"Adoh saya sedih sekali, anak anak murid jadi korban, teman-teman guru jadi takut ada yang mengungsi ke Timika, terpaksa sekolah kami kasih libur sementara sampai kondisi benar benar kondusif baru kami lanjutkan sekolah,"ungkapnya.*

 

 

 


BACA JUGA

Dua Personel Gugur di Puncak Jaya, Jenazah Telah Dievakuasi Dan Diserahkan Kepada Keluarga Dengan Upacara Militer

Sabtu, 17 Mei 2025 | 12:10 WIB

BI Papua akan Kembali Menggelar Festival Cenderawasih 2025 pada 13 - 15 Juni di Jayapura

Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:11 WIB

Indosat Perluas Jaringan di Papua, Perkuat Akses Digital Merata di Indonesia Timur

Sabtu, 17 Mei 2025 | 07:31 WIB

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, BI Papua Bawa Uang Tunai Rp14,8 Miliar

Jumat, 16 Mei 2025 | 15:33 WIB
Bapenda Bakal Kaji Tarif Galian C di Kabupaten Jayapura

Bapenda Siap Eksekusi Rekomendasi Pansus PAD Kabupaten Jayapura

Jumat, 16 Mei 2025 | 14:21 WIB
TERKINI

Harumkan Daerah, Tim Taekwondo Pegunungan Bintang Bawa Pulang 35 Medali dari Papua Open 2025

3 Jam yang lalu

Dua Personel Gugur di Puncak Jaya, Jenazah Telah Dievakuasi Dan Diserahkan Kepada Keluarga Dengan Upacara Militer

4 Jam yang lalu

BI Papua akan Kembali Menggelar Festival Cenderawasih 2025 pada 13 - 15 Juni di Jayapura

8 Jam yang lalu

Indosat Perluas Jaringan di Papua, Perkuat Akses Digital Merata di Indonesia Timur

9 Jam yang lalu

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, BI Papua Bawa Uang Tunai Rp14,8 Miliar

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com