MENU TUTUP

Wamen PUPR Jenguk Stafnya yang jadi Korban Penyerangan OTK di Yahukimo

Minggu, 27 Oktober 2019 | 13:50 WIB / Andi Riri
Wamen PUPR Jenguk Stafnya yang jadi Korban Penyerangan OTK di Yahukimo Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo didampingi Anggota DPR RI, Kamaruddin Watubun dan Kepala BBPJN Papua, Osman Marbun menjenguk korban penyerangan OTK di RS Provita Jayapura, Minggu (27/10)/Andi Riri

JAYAPURA – Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), John Wempi Wetipo menjenguk dua korban penyerangan Orang Tak Dikenal (OTK) di Yahukimo, yang kini tengah menjalani perawatan intensif di RS Provita Kota Jayapura, Minggu (27/10) pagi.

Kedua korban yakni La Hanafi (51) Kepala Satuan Kerja wilayah Puncak Jaya Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional ( BBPJN) XVIII Papua, terkena panah di punggung tembus paru paru dan Agus Suprianto (50) yang merupakan karyawan PT Agung Mulia Iriana terkena panah di bagian leher depan

Wempi Wetipo menjenguk korban dengan ditemani Anggota DPR RI, Kamaruddin Watubun, Kepala BBPJN XVIII Papua, Osman Marbun dan sejumlah staf Kementerian PUPR

Kepada pers, Wempi Wetipo menyampaikan bahwa kunjungannya ke Papua secara khusus menjenguk pegawai PUPR yang menjadi korban penyerangan warga di Yahukimo  

“Saya baru dilantik beberapa hari jadi Wakil Menteri PUPR, sebenarnya saya diperintahkan ke Sorong lalu ke Jayapura oleh bapak Menteri, namun saya bilang tidak karena ada masalah di Yahukimo (penyerangan rombongan pegawai PUPR), makanya menteri tugaskan untuk saya jenguk ke rumah sakit. Karena saya lihat kondisi ini, staf kita (diserang) saat lakukan tugas pelaksanaan infrastruktur di Papua,” ujar Wempi

Mantan Bupati Jayawijaya dua periode ini mengaku prihatin dan menyesalkan karena masih saja ada kejadian yang menghambat pembangunan infrastruktur di Papua

“Kalau hari ini kita berbicara banyak orang yang komentar di media bicara bagaimana memacu pembangunan infrastruktur di Papua tapi kalau kelakuan masyarakat model begini, kapan kita membangunnya?” sesalnya

Putra asli Lembah Baliem yang juga kader PDIP ini mengaku, penunjukan dirinya oleh Presiden sebagai Wakil Menteri PUPR adalah dengan penugasan khusus bagaimana berbicara soal pembangunan infrastruktur dan kaitannya dengan masalah keamanan di Papua.

“Saya jadi Wakil Menteri PUPR bukan hanya urus infrastruktur tapi juga kalau di Papua urus masalah keamanan. Supaya infrastruktur terbangun dengan baik. Mungkin selama ini ada komunikasi yang putus antara pemerintah dan masyarakat. Mari kita duduk bersama, kita bicarakan bersama dengan para pemimpin di tanah ini. Kita bangun infrastruktur, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua,”ajaknya

Wempi juga menyampaikan terima kasih kepada para dokter RS Provita yang telah membantu penyembuhan kedua korban.

“Ini masa observasi tiga hari ke depan saya harap dokter di rumah sakit ini bisa membantu penyembuhan keduanya, supaya mereka bisa kembali ke lapangan untuk bisa bekerja membangun daerah ini,”harapnya

Tanpa Koordinasi

Kepala BBPJN XVIII Papua, Osman Marbun mengatakan, rombongan PUPR saat itu berjumlah 11 orang dan memang mereka mendapat penugasan langsung dari pusat untuk melakukan monitoring.

Namun dirinya menyayangkan bahwa monitoring itu dilakukan tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan dirinya selaku Kepala BNPJN Papua. Padahal jika diberitahukan lebih awal, selaku pimpinan pastinya akan melarang mengingat situasi keamanan saat ini di seluruh wilayah Papua yang belum kondusif

“Saya sendiri menanyakan ngapain ke lapangan monitoring? Karena saya sudah dapat surat dari Danrem 172/PWY bahwa kondisi keamanan belum stabil. Memang Kasubdit sudah memberitahu saya tapi hanya via pesan Whatsapp. Saya sendiri memang sedang sangat sibuk mengurus persiapan kunjungan Presiden,”akunya

Adapun kegiatan infrastruktur di Yahukimo yang dikerjakan dengan menggunakan dana APBN antara lain Kegiatan pembangunan jalan Dekai - Kenyam, pengaspalan jalan Dekai – Serendalan, dan pembangunan jembatan di lima titik yang dilakukan secara bertahap karena merupakan program mulitiyears

Sementara itu menurut Dokter Heinz Fernando Tethool yang menangani kedua pasien, kondisi keduanya masih stabil. Sehigga tidak perlu dirujuk

“Keduanya kondisinya masih stabil, sekarang masih dalam tahap observasi. Sementara kami bisa tangani disini sehingga gak perlu dirujuk,”katanya.**    


BACA JUGA

Lakukan Pembunuhan

Satgas Ops Damai Cartenz Interogasi Pelaku, Keterlibatan KKB dalam Kasus Pembunuhan di Yahukimo

Minggu, 27 Juli 2025 | 12:12 WIB
KKB Terlibat

Satgas Ops Damai Cartenz Interogasi Pelaku Penganiayaan dan Pembunuhan di Yahukimo

Minggu, 27 Juli 2025 | 12:00 WIB

Kejari Wamena Tetapkan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Yahukimo

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:51 WIB

Theo Hesegem Tegaskan Penolakan TPNPB di Ukha dan Tangma, Dukung Ketertiban dan Pembangunan Papua Pegunungan

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:21 WIB

Peresmian Aula Paraduta Kodim 1715/Yahukimo, Simbol Kekuatan Prajurit di Pegunungan Papua

Jumat, 20 Juni 2025 | 15:25 WIB
TERKINI

Rumah Kediaman Gubernur Papua Barat Daya di Teror

17 Menit yang lalu

Polda PBD Turunkan Ratusan Personel Amankan Situasi Kota Sorong

1 Jam yang lalu

Mari Bersama Kita Bangun Papua Pegunungan

3 Jam yang lalu

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan 2 Personel Brimob di Nabire, Satgas Ops Damai Cartenz Peragakan 21 Adegan

4 Jam yang lalu

Tim Fire & Rescue Freeport Indonesia Juara Umum IMERC 2025 di Balikpapan

20 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com