Kelompok Massa Usung Jenazah Penikaman Sadis ke Kantor Wali Kota
SORONG-Sekelompok massa dari keluarga dan kerabat korban pembunuhan sadis di Kota Sorong belum lama ini, mendatangi kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (7/11). Kedatangan kelompok massa ini membawa peti jenazah almarhum Yan Kawarnidi, dan langsung diletakan di lobby kantor Wali Kota.
Kedatangan kelompok massa ini merupakan bentuk kekecewaan kepada pihak Kepolisian dan pemerintah Kota yang terkesan tidak serius menyelesaikan persoalan pembunuhan tersebut. Selain itu, massa meminta pertanggung jawaban Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau selaku kepala daerah sekaligus kepala suku bagi seluruh warga Kota Sorong.
Setelah jenasah korban diletakkan didalam gedung, keluarga langsung keluar dan menyampaikan uneg-uneg mereka. Mereka merasa tidak terima, atas pembunuhan yang dilakukan oleh para pelaku yang dianggap sangat sadis dan tidak berperikemanusiaan. Kemarahan pihak keluarga korban juga dipicu karena dari pihak keluarga pelaku seakan-akan lepas tangan dan tidak ingin bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Menurut mereka, sudah 3 kali warganya yang ada di Kota Sorong dibunuh oleh oknum dari salah satu kelompok massa lainnya dan selama ini mereka hanya diam saja.
"Tapi kali ini kami tidak bisa tinggal diam. Ini manusia, bukan binatang yang bisa dibunuh dengan sadis begini. Kalau mereka yang berada diposisi kita, dan menjadi korban pembunuhan pasti mereka akan bikin kacau dan minta denda sampai miliar-miliar. Tapi kalau mereka yang bunuh orang, mereka diam saja dan lepas tangan," beber salah satu pihak keluarga dalam orasinya.
Kepala Suku dari kelompok korban, Fredek Limalafun mengatakan beberapa hari lalu dirinya sempat bertemu dengan kepala suku para pelaku di Polsek Sorong Barat, untuk meminta pertanggung jawaban.
"Dalam pertemuan itu, mereka setuju untuk bertanggung jawab dan kami dari keluarga korban setuju. Namun pada saat kami mau memakamkan, tidak ada satupun dari pihak keluarga pelaku yang ke rumah korban. Itu yang membuat kami marah, mereka seakan-akan mau lepas tangan. Makanya kami bawa jenasah ke kantor walikota, karena Wali Kota satu suku dengan para pelaku," terangnya.
Keluarga yang hendak bertemu Wali Kota pun kemudian bertambah kecewa dan kemudian membuka peti jenazah korban yang mulai membusuk. Wali Kota yang hendak mereka temui tidak bisa bertemu karena sibuk dan kemudian diwakilkan oleh Asistennya yang juga menyerahkan bantuan uang duka sebesar Rp.25.000.000 kepada keluarga korban.
Setelah adanya mediasi dan penyerahan uang duka kepada pihak keluarga, peti jenazah langsung ditutup kembali dan diangkat keatas mobil ambulans untuk selanjutnya dibawa kembali kerumah korban dan dilakukan proses pemakaman.
Kapolsek Sorong Barat AKP Alexander M. Hehalati menjelaskan korban dikeroyok oleh para pelaku yang sudah dalam keadaan mabuk sebanyak 7 orang, di pintu masuk pantai reklamasi PT. Modern yang berada di kawasan tembok berlin Jalan Yos Sudarso Kampung Baru Kota Sorong, Selasa (5/11) malam. Dimana korban meninggal akibat mengalami luka tusukan gunting di bagian kepala dan salah satu mata korban dicungkil keluar.
“Korban sempat di bawa ke RSUD Kabupaten Sorong di Kampung Baru, namun nyawanya tidak bisa tertolong. Saat ini pihak Kami sudah mengamankan 1 orang pelaku dari 7 orang terduga pelaku pembunuhan tersebut,” ujar Kapolsek.