Belajar Toleransi dan Keharmonisan di Tanah Papua
JAYAPURA-Gubernur Papua Lukas Enenbe, SIP, MH yang diwakili Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, MSi, secara resmi menutup Pesparani (Pesta Paduan Suara Gerejani) Katolik I Provinsi Papua tahun 2019 di Auditorium Uncen, Jayapura, Senin (18/11) malam.
Penutupan Pesparani Katolik I Provinsi Papua tahun 2019, ditandai pemukulan tifa oleh Sekda Papua, didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Pdt. Amsal Yowei, Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, Ketua Umum Pesparani Katolik I Provinsi Papua DR. Benhur Tomi Mano, MM, Ketua LP3K Provinsi Papua Drs. FX Mote, MSi dan para Ketua LP3K Kabupaten dan Kota.
Sekda Papua mengatakan, Pesparani Katolik I Provinsi adalah sebuah potret tolerasi dan keharmonisan antara agama di Bumi Cenderawasih. “Saya mengajak seluruh Bupati, Walikota, Gubernur dan seluruh warga Papua, untuk berteriak pada saudara saudara sebangsa dan setanah air di luar tanah Papua, untuk bersama maril belajar toleransi dan keharmonisan di atas tanah Papua,” terang Sekda.
Dikatakannya, atas nama Gubernur menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ketua LP3K Provinsi Papua Drs. FX Mote, MSi dan Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM yang hadir untuk memberikan pencerahan kepada kita semua. Walikota Jayapura yang adalah tokoh (GKI) Gereja Kristen Indonesia di Tanah Papua yang hari ini beliau menjadi Ketua Umum Pesparani Katolik I Provinsi Papua.
Sebagaimana laporan Panitia dan LP3K Papua bahwa Provinsi Papua ikut lomba Pesparani Nasional II pada bulan November 2020 di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sekda Papua menuturkan, Pemerintah Provinsi Papua siap mendukung untuk kegiatan dimaksud.
Menurut Sekda, kepada duta- duta besar dari 14 Kabupaten dan Kota kalau hari ini 14 Kabupaten dan Kota nanti di 2022 Gubernur akan mengintervensi para Bupati akan menghadirkan 29 Kabupaten dan Kota dalam acara dimaksud.
Kehadiran malam hari ini merupakan suatu komitmen besar kita yang hidup di atas tanah ini yang membuktikan bahwa dengan pujian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa kita bersatu untuk membangun tanah ini.
Ketua Umum Pesparani Katolik I Provinsi Papua DR. Benhur Tomi Mano, MM mengatakan kegiatan yang kami laksanakan ini juga didukung oleh sumber dana. Kami menyampaiikan terima kasih kepada Gubernur Papua yang telah membantu Panitia Rp 1,5 miliar untuk membantu penyelenggaraan ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Walikota Jayapura yang membantu Rp 1 miliar.
Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM mengatakan pihaknya merasa bangga karena Pesparani Katolik I Provinsi Papua ini melibatkan unsur Gereja gereja, perwakilan agama agama di Tanah Papua dan pemerintah daerah.
Uskup mengutarakan, unsur Gereja gereja, perwakilan agama agama di Tanah Papua dan pemerintah daerah saling mendukung demi suksesnya Pesparani Katolik I Provinsi Papua. Ibarat tali gabus yang kait mengkait membentuk satu nada lagu yang indah untuk memuji dan memuliakan Tuhan. "Tanpa tali gabus yang saling kait mengkait nada lagu tampak kosong," ujar Uskup. Penyelenggaraan Pesparani Katolik I Provinsi Papua berlangsung selama 14 -18 November 2019., mengikutsertakan 14 Kontingen dari Kabupaten dan Kota. Para Kontingen ikut 13 nomor lomba paduan suara, bertutur kitab suci, cerdas cermat rohani, membaca mazmur dan lain lain.*