Makna Penggunaan Busana Tradisional di Hari Bhakti PU ke-74
JAYAPURA – Perayaan Hari Bhakti PU ke-74 oleh jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua dan Papua Barat, dipusatkan di Lapangan Lantamal X Hamadi, Kota Jayapura, Selasa (3/12).
Perayaan diawali dengan upacara dipimpin langsung oleh Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo dan diikuti oleh seluruh Kepala Balai dan Kepala Satker se-Papua dan Papua Barat. Usai upacara dilanjutkan dengan acara syukuran yang dihadari perwakilan Forkopimda Papua, pimpinan BUMN dan rekanan Balai
Menarik, karena perayaan kali ini dikemas berbeda dengan perayaan di tahun tahun sebelumnya. Nuansa Bhinneka Tunggal Ika, terlihat jelas dimana semua yang hadir menggunakan busana tradisional dari seluruh nusantara, seperti busana tradisional Jawa, Sulawesi, Sumatera dan Papua.
Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo mengatakan, penggunaan busana tradisional pada perayaan kali ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
Dimana bermakna bahwa pembangunan infrastruktur oleh Kementerian PUPR dilakukan secara merata di seluruh Indonesia, tanpa membedakan suku ras dan agama.
“Kami hadir di pelosok mana pun untuk mewujudkan konektivitas yang ada, sehingga bukan hanya di Papua tapi juga di Jakarta. Ini pun sama untuk mewujudkan kebersamaan kita, Bhinneka Tunggal Ika, walau kita beda beda tapi kita tetap satu membangun bangsa Indonesia secara bersama-sama,” ujar Wamen Jhon Wetipo.
Dia menjelaskan perayaan hari bhakti PU, selalu dirayakan setiap tahunnya. Namun kali ini menjadi berbeda karena dibawah pimpinan Presiden selama 5 tahun ini patut dirayakan bersama,,
“Karena visi misi Presiden di wujudkan oleh Kementerian PUPR dalam hal Infrastruktur dan merupakan satu hal yang luar biasa, yang mana lima tahun yang sudah lewat, 2014-2019,” jelasnya.
“Ini kita akan masuk ke babak yang baru, dalam kepimpinan periode ke 2, dan saya pikir akan ada pembangunan yang luar biasa di bangun, yang mana pembangunan ibu kota, yang luar biasa, dengan kebijakan bapak presiden dan teman teman balai mewujudkan pembangunan infrastruktur dan konektivitas dari satu kabupaten ke Kabupaten lainnya,” sambungnya,
Sementara itu disinggung soal program infrastruktur 2020, menurut Wamen, memang sudah ada perencanaan yang akan dikerjakan. Namun nantinya dibahas dalam rapat koordinasi, Rabu besok.
“Nanti besok baru kami bahas lagi, tapi pekerjaan yang belum tuntas di periode sebelumnya akan kami tuntaskan di tahun berikut. Ada agenda yang baru yg di kerjakan, dalam masa kepemimpinan presiden yang akan datang,” terangnya
Wamen berharap semua pihak bisa bersinergi berjalan bersama. “Saya sangat berharap bagaimna kita menjaga keamanan, di Papua sehingga harapan yang betul betul untuk pembangunan bisa selesai dengan tepat waktu,” harapnya lagi
“Tantangan soal keamanan, saya kira dengan proses berjalan ini mudah mudahan saya dipercaya kan sebagai Wamen bisa meminimalisir persoalan persoalan yang ada, di masyarakat dan lapangan,”katanya.**.