MENU TUTUP

Fakta Dibalik Komunitas Tukar Pasangan di Jatim

Selasa, 17 April 2018 | 15:06 WIB / rmol
Fakta Dibalik Komunitas Tukar Pasangan di Jatim istimewa

WARTAPLUS - Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap komunitas pasangan suami istri yang gemar berpesta seks bersama dan tukar pasangan. Digrebek di sebuah hotel di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 14 April 2018, tiga pasutri sah diciduk polisi saat pesta seks. Satu tersangka ditetapkan, yakni THD (51 tahun), warga Surabaya.

Ada lima fakta hasil penyidikan Kepolisian yang bikin geleng-geleng kepala dari aktivitas seks menyimpang yang dilakukan oleh pasutri anggota komunitas ini. Pertama, kata Kepala Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Yudhistira Midyahwan, "Tersangka merekrut anggota melalui medsos, setelah kenal tergabung dalam grup WhatsApp bernama Sparkling."

Kedua, untuk bisa bergabung di komunitas ini pasutri harus mengantongi dan menyerahkan foto kopi surat nikah atau pasutri sah secara agama dan hukum. "Syaratnya adalah mereka harus pasangan suami istri dan punya surat nikah. Mereka melakukan perkenalan di grup, janjian dan disepakati kapan akan bertemu lalu melakukan swinger (pesta seks dan bertukar pasangan)," papar Yudhistira.

Ketiga, usia pasutri anggota grup swinger itu kebanyakan berusia matang, bahkan tersangka inisiator komunitas tergolong paruh baya. Tiga pasutri yang diamankan, misalnya, si pria berusia 45 sampai 60 tahun. Sementara si wanita atau istri berusia antara 29 sampai 50 tahun.

Keempat, fantasi seks liar jadi pendorong anggota komunitas swinger tersebut melakukan hubungan badan dengan cara saling tukar pasangan. Bahkan, sebagian anggota baru merasa terangsang kepada istrinya sendiri setelah melihat secara langsung sang istri disetubuhi orang lain. Tidak ada motif ekonomi. "Murni karena mereka sama-sama memiliki fantasi seksual," ucap Yudhistira.

Kelima, setelah disepakati jadwal pertemuan, mereka biasanya memesan satu kamar di sebuah hotel atau vila. Biasanya vila di Tretes, Kabupaten Pasuruan. Satu kamar dipakai berhubungan badan bersama-sama. Mereka juga bertukar pasangan. Pasangan resminya biasa melihat langsung pasangan sahnya digauli anggota. "Mereka pesan kamar dan melakukan aktivitas seksual bersama."

Komunitas swinger ini didirikan tersangka THD tahun 2013. Anggotanya 48 pasangan. Tetapi polisi masih mendalami karena anggota grup ini keluar-masuk. Sementara ini baru THD yang ditetapkan tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 296 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang memudahkan perbuatan cabul orang lain. [net]


BACA JUGA

Mempercepat Belanja Daerah Untuk RIakyat

Sabtu, 15 November 2025 | 06:48 WIB

Kompol Dian Novita Pietersz Ukir Sejarah Sebagai Polwan Pertama Berprestasi di Sesko AD

Rabu, 05 November 2025 | 16:29 WIB

Masyarakat Boven Digoel Gelar Aksi Demo Protes Pembakaran Mahkota Cenderawasih Ricuh, Seorang Polisi Terluka dan Terkena Panah

Kamis, 23 Oktober 2025 | 02:14 WIB

Bobol Counter HP, Tiga Pemuda Pesta Miras, ini Kata AKP Alamsyah

Selasa, 01 Juli 2025 | 09:51 WIB

Polisi Intan Jaya Luka Dianiaya OTK, Diduga KKB Terlibat

Senin, 30 Juni 2025 | 06:22 WIB
TERKINI

Dorong Keluarga Berdaya, TP PKK Puncak Jaya Hadiri Rakerda I di Nabire

12 Jam yang lalu

BWS Papua Gelar Serah Terima Hasil Pekerjaan Program Percepatan Irigasi Tahap 1 2025

12 Jam yang lalu

Kodim 1701/Jayapura Ditunjuk Bangun Gerai Koperasi Merah Putih

19 Jam yang lalu

Tes Kemampuan Akademik Untuk Ukur Capaian Siswa

20 Jam yang lalu

BI Papua Dorong 22.730 Petani Muda Terapkan Teknologi Smart Farming

20 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com