MENU TUTUP

Sosialisasikan Bahaya dan Pencegahan Virus Corona di Pertemuan IKBM Puncak Jaya

Minggu, 15 Maret 2020 | 18:23 WIB / Andi Riri
Sosialisasikan Bahaya dan Pencegahan Virus Corona di Pertemuan IKBM Puncak Jaya Pertemuan IKBM Puncak Jaya diselingi Sosialisasi Virus Corona, Minggu (15/3)/dok.HumasPJ

MULIA,  wartaplus.com - Ikatan keluarga Bugis Makassar Kabupaten Puncak Jaya, kembali menggelar pertemuan dwi bulanan, bertempat di Masjid Al Mujahidin Kota Mulia, Minggu (15/3) siang.

Pertemuan kali ini sedikit berbeda dari pertemuan sebelumnya, karena diselingi dengan acara sosialisasi terkait virus Corona atau Covid -19 yang kini telah mewabah di sejumlah daerah di tanah air. Hingga Minggu siang, 15 Maret 2020, tercatat 96 orang positif terpapar covid-19, lima diantaranya meninggal dunia.

Untuk diketahui Serangan virus Corona (Covid-19) yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) beberapa hari lalu divonis menjadi pandemi global, dituduh menjadi penyebab utama beberapa negara melakukan isolasi (lockdown). Pusat keramaian umum di beberapa negara juga dilaporkan sepi dari hiruk pikuk keramaian pengunjung

Kegiatan sosialisasi dibawakan oleh dr. Hasmawati Azis yang menjelaskan pentingnya kebiasaan dan perilaku hidup bersih dan sehat,  menjadi modal utama penangkal  virus atau penyakit. Bukan hanya virus  Corona tetapi juga mikrobakteri dan kuman lain. PHBS atau Perilaku hidup bersih dan sehat dijelaskan mulai dari cara batuk dan bersin yang benar, cara mencuci tangan yang benar dan seterusnya.

"Orang yang terinfenksi (virus corona) bisa saja nampak normal dan belum menunjukkan gejala. Namun dapat menular dari partikel cairan mulut/mata (droplet) ke orang lain dengan imun/daya tahan tubuh lagi turun," ungkap dokter Hasma.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau agar mematuhi beberapa langkah antara lain; tidak menyentuh wajah jika tidak steril, Mencuci tangan dengan benar, Jangan berbagi makanan, gelas, handuk , Mencuci tangan dengan sabun, Batuk dan bersin dengan benar/ etika.

Sebagai dokter di Puskesmas Mulia, dokter Hasma meminta seluruh ibu - ibu untuk melakukan kebiasaan positif ini di keluarga.

Virus Corona Berkembang Pesat

Sementara itu untuk  materi utama, dipaparkan dr. Muh. Nasir Ruki Al bugisy, S.Si, M.Kes, Apt. Sp.Gk. Direktur RSUD Mulia ini menyampaikan bahwa saat ini penyebaran Coronavirus atau Covid-19 sangat pesat perkembangannya. Akhir tahun 2019, semua negara yang mengalami wabah adalah negara yang memiliki penduduk dengan tingkat mobilitas tinggi dan kedekatan dengan negara terinfeksi.

"Suka tida suka mau tidak mau kita harus paham tentang virus ini. Karena ini adalah jenis virus baru, sebelumnya belum pernah ditemukan pada manusia," kata dokter Nasir.

Ditambahkan olehnya bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus tidak dapat disembuhkan oleh obat.

"Membutuhkan waktu 14 hari inkubasi tergantung pada daya tahan tubuh setiap orang yang  berbeda beda. Bagi pasien yang terinfeksi Covid-19 dapat berpotensi menularkan ke 5 orang disekelilingnya terutama yang memiliki perbedaanya dengan influenza adalah pnumonia berat hingga kematian. Sasarannya covid sendiri adalah mereka dengan daya tahan tubuh rendah, perokok dan memiliki riwayat pneunomia berat,” paparnya.

Dirinya menyampaikan bahwa daya tahan tubuh dipengaruhi oleh pola hidup, salah satu peningkat daya tahan tubuh adalah adanya hormon metionin dan penurun daya tahan tubuh adalah hormon kortisol yang diakibatkan oleh stress.

"Penyebaran wabah novel coronavirus dapat dilakukan dengan memahami tindakan- tindakan pencegahan dan perlindungan terhadap diri, orang lain yang kita cintai dan masyarakat. Dibutuhkan kerjasama antara semua instansi dan elemen masyarakat untuk mencegahnya. Waspada tetapi jangan panic,” jelas dr. Nasir.

Mulia Rentan Virus Corona

Kendati demikian bahwa kondisi suhu di Mulia juga menjadi faktor tumbuh kembang Virus cepat apalagi hampir sebagian besar penduduk Kota Mulia memiliki lymfosit (sel darah putih) yang rendah.

Dia menambahkan, Senin besok, dirinya akan memimpin rapat dan sosialisasi bersama instansi terkait dengan mengambil langkah - langkah pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).

"Pemda harus menyediakan ruang isolasi yang dikhususkan kepada pasien yang sudah jatuh sakit dan carier/disangkakan (suspect) itupun maksimal hanya 3 hari untuk selanjutnya di evakuasi ke RSUD rujukan covid-1,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II IKBM, H. Abdul Manan, SH mengatakan, semoga melalui pertemuan  silaturahmi dan sosialisasi ini, setiap warga Bugis Makassar yang ada di kota Mulia bisa mempersiapkan diri, melakukan antisipasi sehingga terhindar dan musibah dan bencana virus corona.

“Semoga ini menjadi berkah bagi kita semua dan terhindar dari musibah dan bencana,” ucapnya.(Adv)

 


BACA JUGA

Jelang HUT Bhayangkara ke-74, Dapur Umum TNI Polri Berbagi Makanan Siap Saji

Kamis, 25 Juni 2020 | 19:57 WIB

Tiga Hari Rapid Test, 394 Pedagang Pasar Youtefa Reaktif COVID-19

Rabu, 24 Juni 2020 | 14:35 WIB

Satu Kasus Baru COVID-19 Ditemukan di Puncak Jaya, Zona Merah Jadi 16 Kabupaten

Senin, 22 Juni 2020 | 17:52 WIB

Tambah 58 Pasien COVID-19 di Papua Sembuh dan 34 Kasus Baru

Selasa, 16 Juni 2020 | 20:10 WIB

Ini Alasan Sekolah di Puncak Jaya Kembali Dibuka, Meski Masih Karantina Wilayah

Senin, 15 Juni 2020 | 19:25 WIB
TERKINI

Sistem Penerimaan Murid Baru Untuk Penerimaan Peserta Didik Baru

31 Menit yang lalu

Satgas Damai Cartenz-2025 Ringkus DPO KKB di Sentani

11 Jam yang lalu

Satgas Damai Cartenz-2025 Tangkap DPO KKB di Sentani

11 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz-2025 Amankan Buronan KKB di Sentani

11 Jam yang lalu

Sidang MK, Pieter Ell: Tuduhan Apolo Safanpo dan Rumanus Mbaraka Bukan OAP Merupakan Tuduhan Fitnah dan Keji

13 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com