Satu Pasien Dalam Pengawasan Meninggal Usai Dirawat 5 Hari di Sorong
SORONG, wartaplus.com - Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjenis kelamin perempuan berusia 47 tahun dengan kode pasien 04, dinyatakan meninggal dunia Kamis (26/3) jam 07.45 WIT setelah dirawat di RSUD Sele Be Solu sejak Sabtu (21/3).
Juru bicara tim satuan tugas Covid 19 Kota Sorong, Rudy Laku membenarkan hal tersebut dan mengatakan jenazah PDP sudah dimakamkan sesuai SOP penanganan terhadap Pasien Dalam Pengawasan dan langsung dimakamkan di Taman Pemakaman Umun (TPU) setelah disemayamkan di kamar jenazah dan dilakukan rembug dengan pihak keluarga.
"Pasien ini termasuk yang salah satu sampelnya dikirim ke Puslitbangkes Kemenkes Jakarta dan belum diketahui apakah positif atau negatif Covid 19. Kita masih menunggu hasilnya dan Kita akan update kalau sudah ada perkembangan lebih lanjut," terang Rudy Laku didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong Hermanus Kalasuat.
Ditanya terkait kapan Sampel yang dikirim akan diterima, Rudy mengaku belum ada kepastian karena sampel yang diperiksa di Litbangkes juga memeriksa sampel di seluruh Indonesia. "Kami disuruh bersabar saja. Belum ada kepastian kapan hasil sampelnya kami terima," imbuh Rudy.
Diketahui pasien PDP yang meninggal sebelumnya memiliki riwayat melakukan perjalanan ke Makasar untuk menjemput Orang Tuanya yang baru pulang Umroh dari Arab Saudi. Salah satu orang tuanya sampai saat ini masih dirawat di ruang isolasi RSUD Sele Be Solu dan menjadi salah satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan kode 03.
Data terbaru penanganan Covid 19 Kota Sorong / Ola
Data per hari ini, Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 41 orang, yang selesai dalam pemantauan berjumlah 8 orang sehingga tersisa 33 ODP.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 7 orang, dimana 2 orang telah dinyatakan selesai dalam pengawasan dan 1 orang meninggal, sehingga tersisa 4 orang PDP.
Untuk pasien negatif dan positif belum ada karena masih menunggu hasil laboratorium di Jakarta. "Kami Himbau agar masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan dan protokoler pemerintah dalam mencegah penularan Virus ini dan berharap agar semua informasi diperoleh dari Tim Satgas yang akan di update setiap waktu. Terkait provokasi di media sosial, Kami akan kordinasi lebih lanjut dengan pihak Kepolisian," terang Rudy.*