MENU TUTUP

Pemerintah Provinsi Papua Barat Dianggap Lambat Tangani Covid 19

Jumat, 27 Maret 2020 | 12:12 WIB / Ola
Pemerintah Provinsi Papua Barat Dianggap Lambat Tangani Covid 19 Posko Satgas Covid 19 Kabupaten Sorong yang berada di alun-alun Aimas /doc.DulGaz

SORONG, wartaplus.com - Salah satu anggota DPRD Provinsi Papua Barat, Abdullah Gazam menilai kurangnya keseriusan pemerintah Provinsi Papua Barat dalam menangani virus Corona (Covid 19). Hal ini saat dirinya meninjau sejumlah Posko Penanggulangan Covid 19 di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Jumat (27/3).

"Sangat disayangkan Papua Barat lambat sekali dalam menerima hasil lab PDP Covid 19. Ketika kita bandingkan dengan provinsi Papua misalnya yang hanya butuh waktu 2 hari, padahal kan secara geografis justru Papua Barat jauh lebih dekat, apalagi Sorong sebagai pintu masuk tetapi lambat sekali. Ada apa ini, alasannya harus di buka. karena akibat dari lambatnya mendapatkan hasil lab itu tidak heran kalau sampai ada PDP yang meninggal. Itu sesungguhnya bisa jadi bukan meninggal karena virus Corona semata tapi meninggal karena tertekan secara psikologi. Oleh karena itu, menjadi penting untuk diperhatikan oleh pemerintah Provinsi, Kota dan Kabupaten apalagi saat ini jumlah PDB semakin hari semakin bertambah," terangnya miris.

Hal ini berbanding terbalik dengan kesiapan Pemerintah Kabupaten Sorong yang dianggapnya lebih siap di bandingkan daerah lainnya.

"Hasil pengamatan Saya dalam tinjauan ke beberapa posko Satgas di Kabupaten Sorong, Saya mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah Kabupaten Sorong dalam memaksimalkan semua potensi Puskesmas di Kabupaten Sorong untuk ikut terlibat langsung mendirikan posko Satgas, yang mana posko-posko itu berada di titik keramaian yang mudah dilihat dan dijangkau dan sudah tentu merangsang masyarakat kita untuk datang sendiri dengan kesadaran tinggi untuk memeriksakan dirinya. Hanya saja masih kurang fasilitas penunjang dimiliki para tenaga medis disana masih hampir tidak ada misalnya masker, aliran listrik, kipas karena mereka kepanasan. Artinya fasilitas penunjang oleh tenaga medis itu harus baik untuk menunjang kerja Mereka. Jangan sampai yang terjadi mereka kelelahan, mereka kecapekan dalam melayani masyarakat yang datang akhirnya jadi drop," ujarnya.

Ia pun berharap, semua stakeholder baik pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten dan kota untuk bergandengan tangan dalam menghadapi bencana non alam ini. *


BACA JUGA

Terlilit Utang Karena Judi Online, Oknum Brimob Nekat Bobol Toko Emas di Manokwari

Selasa, 22 Juli 2025 | 14:24 WIB
Kontrol Sosial Untuk Penyelamatan Ekosistem

Langkah Hukum Terhadap Perusahaan Tambang di Raja Ampat

Minggu, 08 Juni 2025 | 21:20 WIB
Tolak Penambangan Nikel

Peraih Penghargaan WWF: Tetap Fokus Pada Perjuangan Selamatkan Lingkungan Raja Ampat

Minggu, 08 Juni 2025 | 10:32 WIB

Diduga Ada Premanisme di SMK Kehutanan Manokwari, Pelajar Diikat Lalu Dihajar

Sabtu, 15 Maret 2025 | 08:07 WIB

Kodam Kasuari Sebut Program MBG Sudah Menyasar 24 Ribu pelajar

Sabtu, 01 Maret 2025 | 21:26 WIB
TERKINI

Pj Gubernur Papua Agus Fatoni Luncurkan 999 Koperasi Merah Putih

1 Jam yang lalu

Pengadilan Agama Jayapura Sita Aset Warisan Alm. Mardjohan Si Raja Padang Jayapura

2 Jam yang lalu

Simbol Damai dan Kasih Sayang, Satgas Ops Damai Cartenz Bermain Bersama Anak-Anak Mimika

4 Jam yang lalu

Polri Tegas Tindak Anggota Yang Membelot, Aske Mabel Divonis 8 Tahun Penjara

4 Jam yang lalu

Terlilit Utang Karena Judi Online, Oknum Brimob Nekat Bobol Toko Emas di Manokwari

7 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com