MENU TUTUP

Miskomunikasi, 61 Orang Dari Bintuni Tertahan di Perairan Sorong

Sabtu, 18 April 2020 | 17:40 WIB / Ola
Miskomunikasi, 61 Orang Dari Bintuni Tertahan di Perairan Sorong Wali Kota Sorong saat rapat kordinasi terkait sandar KMP Lema dari Babo/Ola

SORONG,wartaplus.com - Sekitar 61 orang penumpang KMP Lema yang terdiri dari 32 orang dewasa dan 29 anak-anak harus bertahan selama sehari diatas perairan Sorong sejak tiba dari Babo - Kabupaten Bintuni, Jumat siang (17/4).

Berbagai upaya dilakukan pihak pelabuhan agar dapat menyandarkan kapal dan menurunkan penumpang, disaat karantina wilayah yang dilakukan pemerintah Kota Sorong.

Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau didampingi Dandim 1802 Sorong, Letkol Inf. Budiman dan Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan menemui pihak otoritas pelabuhan dan PT ASDP di tengah parkiran depan terminal pelabuhan laut Sorong.

Usai rapat kordinasi tersebut, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sorong, M.Takwim Masuku mengatakan bahwa ada sekitar penumpang berjumlah 61 orang yang menaiki KMP Lema dari Babo-Bintuni tujuan Sorong.

"Mereka ini dapat informasi kalau bisa balik ke Sorong asal memiliki KTP Sorong. Mungkin salah menerjemahkan edaran Wali Kota atau bagaimana sehingga mereka menuju Sorong," ujar Takwim. Menurutnya, pihak KSOP konsisten terhadap kebijakan pemerintah daerah dan menunggu keputusan Wali Kota. Termasuk mengikuti arahan Wali Kota usai pertemuan yaitu mengijinkan sandar dengan beberapa catatan penting mulai dari atas perairan hingga didarat.

"KKP dan ASDP akan melakukan protokol kesehatan, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, pencatatan identitas dan domisili untuk kemudahan pemantauan saat visitasi. Intinya seperti arahan Bapak Wali Kota, semua prosedur dilakukan pelan-pelan dan hati-hati," tambah Takwim.

Menurut informasi dari salah seorang sumber, penumpang dan kapal tersebut mendapatkan ijin mengangkut penumpang setelah mendapatkan ijin dari salah satu pejabat yang tergabung dalam tim satgas.

Namun setelah tiba, pihak pelabuhan menolak menyandarakan kapal untuk menurunkan penumpang dengan alasan belum me dapatkan arahan Wali Kota Sorong untuk pembukaan akses pelabuhan.

Sedangkan sejumlah penumpang yang didominasi ibu-ibu dan anak-anak mengaku merupakan warga Sorong Raya yang hanya merantau di Babo. Mereka ingin dimasa pandemic Covid-19 dapat berkumpul bersama keluarga masing-masing di Sorong.

 

 


BACA JUGA

Komisioner KPU PBD Telah Melakukan Klarifikasi di Bawaslu Terkait Laporan MRPBD

Senin, 30 September 2024 | 16:57 WIB

Film Satu Tungku Tiga Batu Tembus Semifinal Film Internasional

Rabu, 25 September 2024 | 06:36 WIB

Kuasa Hukum KPU PBD Ingatkan Bapaslon Tuntaskan Masalah Utang Piutang Sebelum Pleno Penetapan

Kamis, 19 September 2024 | 06:07 WIB

Satu Tungku Tiga Batu Masuk Nominasi Film Internasional, Buat Masyarakat Fakfak Bangga

Jumat, 13 September 2024 | 08:30 WIB

Peradi Kota Jayapura Kutuk Keras Penembakan Advokat Senior Yan Warinussy di Papua Barat

Kamis, 18 Juli 2024 | 18:25 WIB
TERKINI

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Harus di Jayapura

4 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

5 Jam yang lalu

KPw BI Papua dan Pemprov Gelar HLM, Dorong Percepatan Digitalisasi di Bumi Cenderawasih

5 Jam yang lalu

Usai Tembak Mati Dua Tukang Ojek, KKB Puncak Bakar Sekolah di Sinak

6 Jam yang lalu

Masyarakat Tapal Batas Nyatakan Sikap Dukung Polda Papua Jaga Kamtibmas Saat Pilkada 

10 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com