Belum Naikkan Status, Pemkot Jayapura Tetap Berlakukan Cara Humanis
JAYAPURA, wartaplus.com - Pemerintah Kota Jayapura masih dalam status siaga darurat dan masih akan memberlakukan pendekatan humanis dalam penanganan pencegahan virus corona. Hal ini seperti disampaikan Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, Senin (20/4). Benhur mengimbau kepada warga Kota Jayapura untuk tidak panik, takut dan khawatir, namun selalu waspada agar terhindar dari penularan virus corona.
"Kita pemerintah kota terus melakukan pendekatan secara humanis, walaupun kita tidak melakukan pembatasan secara besar di kota, tapi isi dari pembatasan itu sudah kita lakukan, yang penting rakyat tidak panik, takut dan khawatir," ungkap Benhur.
"Kita juga belum naikkan status dan masih siaga darurat, tapi pelaksanaannya di lapangan sudah tanggap darurat, tinggal kesadaran dari masyarakat," sambungnya.
Benhur menjelaskan, alasan pihaknya tak mau gegabah asal membuat kebijakan lantaran berkaca pada situasi dan kondisi Kota Jayapura yang padat penduduk. Untuk menangani itu, pihak pemerintah kota Jayapura sudah mengeluarkan imbauan kepada warga untuk menggunakan masker dan membatasi aktivitas sosial.
"Kota penduduknya padat dan aktivitas ekonomi tumbuh, maka pemkot keluarkan instruksi, salah satunya keluar rumah gunakan masker dan lakukan pembatasan sosial. Kita mulai tahap sosialisasi, dan pesanan masker pemkot belum tiba, setelah tiba kita lakukan sweeping dan bagikan masker," jelasnya.
Pemkot Jayapura sendiri sudah memperpanjang status sampai 1 Mei mendatang, dan memperpanjang libur hingga 24 April dengan menyesuaikan pada situasi kondisi dan kajian medis.
"Jika terjadi ancaman lebih besar maka akan ditingkatkan status tanggap darurat, juga melihat dari ketersedian ekonomi kota, supaya masyarakat tidak panic buying, pemkot telah melakukan refocusing dan realokasi APBD sebesar Rp29 miliar untuk 3 kegiatan yakni penanganan masalah kesehatan, penanganan masalah dampak ekonomi, dan jaring pengaman sosial," bebernya.
"Saya telah minta Kapolresta dan Dandim untuk membuka dapur umum, memberi makan OTG, ODP, agar mereka tidak keluar rumah dan akan dipantau oleh Bapkamtimas, bapinsa dan satpol, dan diberikan pelayanan sosial, saya sudah minta kampung-kampung juga revisi dana kampung, untuk memberikan bantuan ekonomi kepada warganya dan tinggal di kampung dan jaga kampung. Saya juga minta RT, RW, lurah, kampung untuk jaga wilayahnya masing-masing. Pembatasan wilayah orang masuk dan keluar sesuai protokol kesehatan dan jam malam pukul 18.00 WIT," pungkasnya.