Wali Kota Sorong: Rakyat Jangan Hanya Pintar Protes
SORONG, wartaplus.com - Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau mengatakan bahwa rakyatnya jangan hanya pintar protes dalam penanggulangan Covid-19. Hal ini disampaikan Wali Kota, menjawab pertanyaan sejumlah warganya yang menganggap penanganan Covid 19 di Kota Sorong sangat lambat. Salah satunya belum adanya rapit test massal bagi warga yang rentan tertular Covid 19.
"Saya mau tanya, 5.000 Rapit test yang Pak Wali bilang ada dipesan buat Kota Sorong itu kenapa tidak digunakan maksimal. Kenapa belum ada pemeriksaan rapit test massal. Saya mau rapit test mandiri bayarnya mahal sekali. Di salah satu apotek itu dikenakan 645 ribu sekali test. Sedangkan mau minta test di puskesmas, tidak bisa kecuali ada riwayat kontak langsung dengan pasien positif," tutur Iwan salah satu warga.
Bukan hanya soal rapit test, penelusuran atau tracking riwayat kontak pasien positif juga dinilai warga sangat kurang oleh petugas kesehatan. Berbagai kritikan tajam itu disampaikan warga melalui beberapa statusnya di media sosial.
Menanggapi kritikan warganya, Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (26/5) mengatakan warganya jangan hanya pintar mengkritik karena pemerintah daerah memiliki keterbatasan dalam segala hal.
"Kita memiliki keterbatasan dalam segala hal, termasuk paramedis. Berikan mereka kesempatan bekerja, toh mereka selama ini bekerja pakai gaji mereka. Apa mau warga dan kalian wartawan sisihkan gaji buat tenaga kesehatan ini. Mudah-mudahan minggu ini dana satgas keluar agar mereka lebih optimal bekerja. Semua sudah ada pertimbangan dari segela hal, mereka kerja setengah mati itu, jangan asal kritik. Tidak boleh," ujarnya.
Ia berharap warga dapat mendukung pemerintah daerah dengan terus mentaati setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Seperti wajib menggunakan masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, tidak melakukan aktifitas berkerumun dan mengurangi kontak fisik dengan orang lain.*