MENU TUTUP

Kadinsos Papua Bantah Isu Soal Sembako yang Disunat

Sabtu, 30 Mei 2020 | 19:11 WIB / Andi Riri
Kadinsos Papua Bantah Isu Soal Sembako yang Disunat Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Ribka Haluk/Istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com  – Beredarnya isu soal bantuan sosial berupa sembako  untuk warga terdampak Covid-19 yang disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Papua telah disunat (warga terima tidak utuh), dibantah dengan tegas oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Ribka Haluk

Kepada pers di Jayapura belum lama ini, Ribka menegaskan isu tersebut adalah hoax (berita palsu).

Dia menjelaskan, isi bantuan paket sembako yang dibagi kepada warga terdampak virus covid-19, selalu masih dalam keadaan yang utuh dan tersegel.

Penyaluran paket sembako juga mendapat pengawasan dari aparat keamanan yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Papua. Sehingga tak ada celah bagi oknum aparatur pemerintahan untuk berlaku curang.

“Informasi di masyarakat ada paket sembako dari Pemprov Papua disunat itu hoax. Kita bakal minta pihak keamanan untuk mengusut tuntas pelaku penyebar hoax itu,” tegas Ribka

Menurut dia, pada masa-masa sulit seperti saat ini, mestinya semua pihak di Papua saling memberi dukungan agar upaya penanganan Covid-19 bagi warga terdampak bisa berjalan dengan baik.

Sebaliknya, upaya menyebar ujaran kebencian terkait pembagian sembako yang disunat, justru bakal memperkeruh situasi apabila tuduhan itu tidak terbukti.

“Saya pikir dalam situasi sepert ini tak tepat saling menjatuhkan terkait penyaluran paket sembako yang disunat. Kalau yang menyampaikan itu khilaf kami memaafkan, namun harus mengklarifikasi ucapannya,”kata Ribka

Ia pun mencontohkan potongan video bantuan sembako yang dibagikan warga Kabupaten Nduga, Penina Tabuni. Dimana dalam video itu, Penina Tabuni mengisahkan pengalaman keluarganya menerima paket bantuan sembako Covid-19 dari instansi pemerintahan setempat, yang isinya telah disunat.

Untuk minyak goreng diberikan dalam kemasan botol kemasan air minum berukuran sedang, sementara beras diisi dalam kantong plastik.

“Kalau video ini saya sudah klarifikasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Nduga, ternyata informasi tersebut keliru. Sebab dinas sosial di Nduga setempat pun tidak pernah menyalurkan bantuan dengan model seperti itu,” bebernya.

Sehingga lanjut Ribka, kemungkinan yang bersangkutan (Penina Tabuni) akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Pemerintah Kabupaten Nduga.

“Semoga hal seperti ini tidak lagi terjadi lagi baik di provinsi maupun kabupaten dan kota,” harapnya.**


BACA JUGA

Plh Sekda Puncak Jaya Minta TPID Rutin Pantau Harga Sembako

Senin, 29 Januari 2024 | 12:26 WIB

Mafindo dan KPID Papua Gelar Tular Nalar 3.0 Sekolah Kebangsaan Bagi Pemilih Pemula

Rabu, 01 November 2023 | 13:39 WIB

Satgas Yonif 133/YS Gelar Aksi Sosial Bagikan Sembako Gratis Kepada Masyarakat

Senin, 17 Juli 2023 | 11:07 WIB

Serangan Hoax di Medsos Terhadap Gubernur Papua Ternyata Berpusat di Jakarta

Kamis, 21 April 2022 | 19:41 WIB

Kapolri Minta Pedagang Laporkan Jika Distribusi Minyak Curah Terganggu

Rabu, 30 Maret 2022 | 18:09 WIB
TERKINI

Tak Tahan Dikejar Polisi, Oknum ASN Pelaku Asusila di Jayapura Akhirnya Menyerahkan Diri

3 Jam yang lalu

Maret 2024, Tercatat 1,1 Juta Transaksi QRIS di Papua dengan Total Nominal Capai 181 Miliar

3 Jam yang lalu

Menaker Apresiasi PKB Manajemen dan Serikat Pekerja PT Freeport Indonesia

4 Jam yang lalu

Ketua umum Persekutuan Gereja Gereja Kabupaten Jayapura: Paulus Waterpauw Gubernur Papua

18 Jam yang lalu

Pemprov Papua Tengah Berharap Segera Ada Solusi Penyelesaian Konflik Antar Warga di Nabire

23 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com