Rapat Evaluasi Pemprov Papua dan Rumah Sakit di Jayapura, Sepakat Soal Ini
JAYAPURA, wartaplus.com - Pemerintah Provinsi Papua menggelar rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama sejumlah rumah sakit rujukan di Jayapura dan OPD terkait, Senin (29/6).
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinalkepada wartawan usai memimpin rapat mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 di wilayah bumi cenderawasih
“Kami sampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada yang telah berkontribusi dalam memerangi, mencegah virus corona, dari berbagai aspek kesehatan dan sosial kemasyarakatan. Kita di Papua sudah berusaha bersama sama menangani Covid-19 ini dengan baik,” ungkap wagub.
Dia menjelaskan, rapat evaluasi ini untuk menyamakan persepsi dalam penanganan Covid-19, maupun menyangkut hal Kesehatan lainnya di Provinsi Papua dan juga Kabupaten kota.
“(Rapat evaluasi ini ) itu yang kita coba samakan agar pelayanan lebih bagus lagi,” kata Wagub.
Dalam rapat tersebut, lanjut Wagub, juga telah disepakati bersama menyangkut pelayanan kesehatan kepada masyarakat di tengah pandemi
“Kita sepakat bahwa puskesmas puskesmas yang ada juga harus di upgrade agar bisa menangani masyarakat sebagai garda terdepan,” tuturnya
Namun pemerintah juga harus mem-back up agar fasilitas SDM (sumber daya manusia) kesehatan baik tenaga medis dan paramedis juga terpenuhi. Sehingga pelayanan bisa berjalan maksimal.
“Agar masyarakat bisa terlayani di puskesmas sebagai garda terdepan. Dan mereka tidak perlu jauh jauh datang ke rumah sakit buang buang biaya,” tekan Wagub
Kecuali dalam hal yang bersifat urgent dan memerlukan penangann yang lebih lanjut.
“Nanti dokter juga yang memberikan rujukan. Kita minta semua rumah sakit yang ada disini mengupdate dan melayani semua hal yang berhubungan dengan kesehatan,” tekannya lagi.
Dalam rapat evaluasi setiap rumah sakit memaparkan soal ketersediaan fasilitas ruangan, peralatan dan juga tenaga SDM
“Seperti rumah sakit Provita, memiliki kamar 3 dan dapat menangani (pasien covid-19) hingga 14 pasien. Lalu rumah sakit Youwari yang lebih fleksibel mengikuti jumlah pasien. Termasuk rumah sakit AL yang keluhkan soal kekurangan air bersih begitupun RS Bhayangkara. Terkait ini kita sudah menyurat ke PDAM Jayapura untuk segera menangani permasalahan air ini. Sedangkan RS Marthen Indey kita juga akan back up,” beber Wagub
Sementara untuk RSUD Jayapura, Wagub menegaskan, pihaknya telah meminta manajemen rumah sakit untuk segera membuka ruang layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)di gedung yang baru berlantai 4
“Untuk ruang IGD yang lama, biar nanti untuk menangani pasien Covid saja. Sedangkan untuk ruangan isolasi untuk OTG dan PDP itu jangan di tampung disana, buat isolasi sendiri mandiri dan geser ke tempat yang sudah kita sediakan,” tegas Wagub
Disinggung pelayanan untuk pasien non-covid di rumah sakit lainnya yang ada di Kota Jayapura, Wagub menegaskan, semuanya berjalan normal. Kecuali RSUD Abepura yang memang dikhususkan untuk melayani pasien Covid-19
“Kita harus ingat ada Rumah Sakit Negeridan Swasta, secara umum untuk pelayanan kesehatan tetap sama. Walaupun untuk swastamemnag ada prosedur operasional tersebdiri dari manajemennya. Meski begitu komunikasi dan pelayanan tetap harus berjalan dengan baik,” tandas Wagub
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pasien kecelakaan di Jayapura akhirnya meninggal dunia akibat lambatnya penanganan medis. Ini setelah korban bernama Hanafi Rettob ditolak oleh lima rumah sakit, Senin (22/6) lalu.
Kisah kematian korban dibagikan di media sosial dan akhirnya menjadi viral. Warga mengecam keras tindakan lima rumah sakit yang menolak korban hingga akhirnya meregang nyawa.
Tidak terima, keluarga korban kemudian melaporkan lima rumah sakit yang menolak. Rumah sakit tersebut antara lain RSUD Jayapura, RS Provita, RS Bhayangkara, RS Marthen Indey dan RSUD Abepura. Korban sempat dilarikan ke RS Dian Harapan, namun nyawanya tidak tertolong.**