MENU TUTUP

Pasca Penembakan Pendeta, Masyarakat Minta Pasukan Ditarik Dari Intan Jaya

Senin, 21 September 2020 | 16:24 WIB / Cholid
 Pasca Penembakan Pendeta, Masyarakat Minta Pasukan Ditarik Dari Intan Jaya Pertemuan Dewan Adat Papua dengan Kepala Sekertariat Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Bernard Ramandey/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com – Dewan Adat Papua bersama para tokoh dari Kabupaten Intan Jaya mendatangi Komnas HAM Perwakilan Papua prihal kasus penembakan yang menewaskan seorang pendeta di Intan Jaya beberapa waktu lalu.

Kedatangan tersebut meminta agar Komnas HAM mengusut tuntas kasus penembakan yang diduga dilakukan oleh Oknum TNI di  Kampung Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Pada Sabtu 19 September 2020 lalu.

Sekertaris II Dewan Adat Papua, Jhon Gobay ketika di wawancarai menyebutkan dari informasi yang diperolehnya, pelaku penebakan diduga berasal dari Oknum TNI. “Informasi ada dua, TNI bilang OPM, sedangkan yang kami terima pelakunya adalah anggota TNI,” cetusnya, Senin (12/9) Bahkan dia dengan tegas agar Presiden dan Panglima TNI untuk menarik pasukan yang ada di Kabupaten Intan Jaya.

“Sejak dulu, masyarakat telah meminta agar seluruh pasukan di tarik, karena meresahkan. Dalam kasus ini harus ada perhatian khusus yang mana harus ada tim. Bahkan kami meinta agar presiden menarik anggota Kobagwilhan III yang ada di Intan Jaya, Nduga, Paniai dan di Timika, lebih baik semua ada kendali dibawah pengawasan Kodam Cenderawasih untuk bisa di monitor,” cetusnya.

Sementara itu Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua dan Papua Barat Frits Ramandey menerangkan pihaknya telah menerima laporan dari Dewan Adat Papua (DAP).

“Kami sudah terima laporan, bahkan komnas telah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda. Bahkan Kapolda dan Pangdam akan ke Intan Jaya untuk mengecek situasi di sana,”bebernya.

Ia pun menjelaskan ada dua hal penting yang harus  dikerjakan yakni siapa actor yang ada di balik kasus penembakan di Intan Jaya, dan yang kedua apabila ada KKB di situ maka negara harus hadir untuk penindakan.

“Koordinasi ini penting disana, apalagi di sana ada beberapa satuan. Maka kami akan berkoordinasi dengan Kobagwilhan III untuk kasus ini karena informasi yang kami terima diduga ada keterlibatan Satgas Pangkobagwi III,” tegasnya.*


BACA JUGA

Penembakan Terhadap Ketua Komnas HAM Papua Frits Ramandey, Brimob Lakukan Evakuasi

Minggu, 27 April 2025 | 14:12 WIB

Prajurit Yonif 500/Sikatan Terluka Dalam Kontak Tembak di Intan Jaya

Selasa, 15 April 2025 | 09:52 WIB

Pensiunan Polri Ditembak OTK Dirumahnya

Selasa, 08 April 2025 | 05:13 WIB
Peduli Kesehatan

Personel Ops Damai Cartenz 2025 Beri Pengobatan kepada Anak yang Terluka di Intan Jaya

Minggu, 06 April 2025 | 15:05 WIB

Idulfitri di Garis Depan: Personel Satgas Ops Damai Cartenz 2025 Berbagi Kebahagiaan di Sugapa

Kamis, 03 April 2025 | 15:22 WIB
TERKINI

Sertijab Dandim 1701/Jayapura dari Kolonel Inf Henry Widodo kepada Letkol Inf Taufik Hidayat

13 Jam yang lalu

Senyum di Pantai Hecnuk, Harapan Damai di Muara Tami

14 Jam yang lalu

Dari Pantai Hecnuk ke Muara Tami, Satgas Humas Ops Damai Cartenz-2025 Tunjukkan Wajah Humanis Polri

14 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz-2025 Lumpuhkan Dua KKB Pelaku Pembunuhan Josep Agus Lepa

21 Jam yang lalu

Syukuran HUT ke-62 Kodam Cenderawasih Digelar Sederhana Namun Meriah

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com