Bertemu Kasad, Legislator Asal Papua Ini Mengaku Sedih dan Minta TNI Lakukan Ini
JAKARTA, wartaplus.com - Anggota Komisi I DPR RI, Bidang Pertahanan, Yan Permenas Mandenas bertemu Kepala Staf TNI AD (KSAD), Jendral Andika Prakasa, Senin (21/9)
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai persoalan keamanan yang terjadi di bumi cenderawasih termasuk teror penembakan yang terjadi dalam sepekan terakhir di kabupaten Intan Jaya dan telah menewaskan personil TNI dan juga warga sipil
Yan Mandenas dalam rilisnya yang diterima wartaplus.com mengatakan, dalam pertemuan tersebut dirinya mewakili Komisi I DPR RI dan juga rakyat Papua meminta aparat keamanan (TNI Polri) melakukan investigasi terkait rentetan peristiwa penembakan yang terjadi di Intan Jaya dalam sepekan terakhir
"Panglima TNI, KSAD, Pangdam, Kapolda agar menseriusi kejadian ini dengan memerintahkan Bupati Intan Jaya bersama unsur Muspida di daerah segera melakukan pembentukan tim Investigasi dan memfasilitasi serta mencari fakta sebab dan akibat kronologi kejadian dalam seminggu ini di Intan Jaya," tegas Yan Mandenas.
Menurut ia, harus ada langkah langkah kongkrit dalam menyelesaikan masalah konflik dan mendeteksi ancaman gangguan keamanan di daerah tersebut, Dimana telah mengorbankan masyarakat sipil dan aparat keamanan.
"Termasuk langkah tegas mengungkap siapa dalang penembakan hamba Tuhan (pendeta) yang terjadi minggu malam,” tegasnya.
Yan Mandenas meminta hasil investigasi kedepannya agar di serahkan ke pihak legislator di pusat, untuk kemudian menjadi bahan evaluasi bersama unsur pemerintah dan juga Panglima TNI dan DPR RI.
Penembakan Pendeta
Sementara itu khusus penembakan yang terjadi terhadap hamba Tuhan, Yan secara tegas menyatakan akan mengawal hingga tuntas. "Agar dapat diungkapkan jelas para pelakunya, sehingga perlu diseriusi oleh semua pihak,” tegasnya lagi
Politisi Gerindra ini juga menuturkan dalam waktu dekat pihak Komisi I DPR RI bakal mendorong dan menjadwalkan khusus rapat bersama para Institusi terkait, soal rentetan aksi penembakan di Papua. "Dan saya akan konsen mempertanyakan kejadian yang ada di Intan Jaya. Kami juga akan meminta hasil investigasi awal sebagai bahan masukan bersama,” tukasnya.
Yan mengaku sedih atas peristiwa penembakan di Intan Jaya bermula dari dua tukang ojek ditembak kelompok kriminal bersenjata dan saat ini sedang mendapat perawatan Medis di Kabupaten Mimika, Senin (14/09) lalu.
Kemudian peristiwa kedua pada hari Kamis (14/09/2020), satu tukang ojek tewas ditembak dan beberapa jam kemudian anggota TNI, Alm Serka Sahlan yang kesehariannya bertugas sebagai Babinsa ditembak hingga tewas. Ketiga pada hari Sabtu (19/09/2020), seorang anggota TNI gugur yakni Pratu Dwi Akbar Utomo.
"Terakhir saya mendapat kabar seorang hamba Tuhan atau Pendeta bernama Yeramias Zanambani dikabarkan terkena tembakan hingga meninggal dunia. Hanya saya belum bisa mengkonfirmasi siapa pelaku penembakan,” akunya
Yan juga telah meminta kepada rekan-rekannya di Komisi I DPR RI untuk persoalan keamanan di Intan Jaya menjadi salah satu konsen bersama mengatasi permasalahan
“Siapa pun pelaku penembakan terhadap warga sipil, TNI dan hamba Tuhan, kita mengutuk keras. Dan kita berharap hasil investigasinya lebih transparan ke publik," kata Yan
Ia mencontohkan kasus penembakan terhadap 4 warga sipil pada Maret lalu di Intan Jaya dan Kasus Salah Tembak Oleh Oknum Anggota TNI yg bertugas di Timika terhadap dua Warga Sipil di Salah Satu sungai Kabupaten Mimika, hingga saat ini juga belum ada tindakan tegas, terhadap Para pelakunya.
Yan Mandenas berharap para pelaku penembakan atau pembunuhan bisa ditangkap segera mungkin. “Pelakunya siapa, harus dikejar, ditangkap dan diproses hukum seberat-beratnya. Termasuk penembakan terhadap hamba Tuhan. Kalau itu dilakukan aparat penegak hukum kita, maka harus ada ditindak tegas,” pungkasnya.**