KEEROM,wartaplus.com – Kapolres keerom AKBP Joko Mujiono mengungkapkan ada dua orang warga yang mendapatkan tindakan tegas dari aparat kepolisian ketika hendak membubarkan sekelompok orang yang melakukan pemalangan akses jalan di Arso II, Jumat (2/10) pagi.
“Ada dua orang yang tertembak dan itu terkena peluru karet karena melakukan perlawanan kepada petugas,”kata Joko ketika memberikan keterangan pers di Mapolres Keerom, Jumat (2/10) malam.
Ia pun menjelaskan ketika melakukan upaya pembubaran massa dua warga menjadi korban terkena peluru karet, pihaknya sudah menjalankan sesuai prosedur. Bahkan kondisi kesehatan keduanya stabil. “Kami sudah sesuai aturan, semrot water canon, gas air mata, tembakan peringatan dengan peluru hampa dan terakhir peluru karet,” cetusnya.
Terkait simpang siur informasi terhadap jumlah terduga yang diamankan, Kata Joko hanya ada empat orang yang kini masih dalam pemeriksaan oleh penyidik Sat Rekrim Polres Keerom.
“Kami amankan empat orang, kemarin tiga sedangkan tadi pagi satu orang. Sementara dua orang lainya kami amankan hanya untuk mendapatkan perawatan medis akibat terkena peluru karet petugas,” cetusnya.
Terkait situasi saat ini di kabupaten Keerom? Kata Kapolres relatif terkendali, meski dibeberapa titik masih dilakukan penjagaan oleh petugas untuk mengantisipasi aksi susulan. “Situasi sudah kondusif anggota kami pun masih berada di lapangan termaksuk menjaga beberapa kantor pemerintahan,”ujar Joko.
Diberitakan sebelumnya, aksi protes atas pengumuman hasil seleksi CPNS Kabupaten Keerom formasi 2018 berujung pada anarkisme dan mengakibatkan dua kantor dinas dibakar yaitu Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK). Aksipun berlanjut, Jumat (2/10) pagi dengan pemalangan dilakukan warga, hingga dibubarkan aparat yang berujung penembakan karena adanya perlawanan.*.