Hendak Jual Senjata ke KKB, Satu Oknum Anggota Brimob Ditangkap
JAYAPURA,wartaplus.com – Satu oknum anggota Polri berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) dan warga sipil terpaksa diamankan pihak kepolisian lantaran diduga terlibat penjualan senjata illegal di Nebire, Rabu (21/10).
Selain mengamankan dua terduga pelaku berinisial Bripka JH dan DC, tim gabungan pun menyita dua senjata laras panjang jenis M4 model ZEL-FL multi no 01564 dan M16 model Al Cal 5.56 no 93367879 beserta magazen tanpa amunisi.
Dari data yang di peroleh keduanya saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Nabire usai di ciduk di salah satu penginapan di Kabupaten Nabire oleh tim gabungan. Bahkan rencanya senjata tersebut nentinya akan di jual kepada salah satu oknum mantan anggota dewan Kabupaten Intan Jaya berinisial LK.
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw ketika di konfirmasi membenarkan hal tersebut, yang mana oknum anggota itu kini sudah menjalani pemeriksaan di Brimob Polda Papua. “JH masih menjalani pemeriksaan dimana sebelumnya dirinya dibawa dari Nabire,” ungkap Kapolda, Jumat (23/10) siang.
Menurut Kapolda penyeludupan senjata sudah dilakukan sebanyak 4 kali dan dijual kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya. Bahkan ironisnya, Kata Kapolda JH selama menjalakan penyeludupan senjata itu telah bekerjasama dengan satu oknum pecatan anggota Polri.
“Dalam menjalankan penyelundupan senjata tersebut oknum polisi JH bekerjasama dengan salah satu oknum polisi yang sudah dipecat yang berada Sulawesi Barat dan penyelundupan senjata ini sudah berlangsung sebanyak empat kali. Rencananya dua pucuk senjata jenis M-16 dan M-4 ini akan dibawa ke Intan Jaya untuk dijual ke kelompok kriminal bersenjata,” bebernya.
Kapolda menyebutkan saat ini masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap oknum polisi tersebut, jika kedapatan terlibat maka oknum tersebut akan dipecat dari satuannya. “Saat ini juga pihaknya masih mendalami keterlibatan beberapa pihak lain dalam upaya penyelundupan senjata tersebut. Diduga kuat bahwa penyelundupan senjata ini sudah berlangsung cukup lama menuju Papua,”ujarnya.