MENU TUTUP

Wagub Papua: Proyek Fisik Ditiadakan Dalam APBD Perubahan 2020

Selasa, 15 September 2020 | 09:22 WIB / Andi Riri
Wagub Papua: Proyek Fisik Ditiadakan Dalam APBD Perubahan 2020 Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal didampingi Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw saat diwawancara wartawan usai sidang/dok.Dian Mustika

JAYAPURAwartaplus.com - Rapat paripurna dalam rangka penetapan Raperdasi tentang perubahan ABPD tahun anggaran 2020 di Gedung DPRP Jayapura, dibuka Senin (14/9).

Dipastikan tak ada pekerjaan fisik yang didorong ke dalam APBD Perubahan 2020, karena telah digeser pada APBD Induk 2021.

“Pemerintah Provinsi Papua dan DPRP sepakat tidak menganggarkan dana untuk pekerjaan fisik kategori besar dalam APBD-Perubahan 2020,” kata Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal usai sidang.

Di kesempatan itu, Wagub mengistruksikan instansi teknis yang dalam APBD Induk 2020 telah mengerjakan proyek fisik, agar membayar sesuai presentase yang sudah dikerjakan.

“Artinya, kaau sampai dengan September 2020 ini yang dikerjakan mencapai 80 persen, maka yang dibayar sesuai hasil itu. Karena di APBD perubahan 2020, tidak lagi ada pekerjaan fisik meski untuk pekerjaan lanjutannya,” terangnya

Ia menambahkan, pergeseran seluruh proyek fisik ke APBD Induk 2021, dikarenakan kondisi Papua yang saat ini dilanda pandemi Covid.

Dimana pihaknya tak mau mengambil resiko, adanya penularan Covid akibat pekerjaan fisik skala besar di Papua.

“Intinya kita geser semua proyek fisik ke tahun depan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sebab sebagian besar pekerja (tukang) yang bekerja asalnya dari luar Papua. Kita tidak ingin ada kluster baru,” tukas Wagub.

Sementara itu, Ketua DPRP Johny Banua Rouw sepakat dengan kebijakan tersebut. Apalagi penggunaan anggaran 2020 hanya efektif 2 bulan.

“Sehingga saya rasa tidak perlu membuat proyek besar hanya supaya anggaran bisa terserap dengan baik,” katanya.

“Saya rasa ini keputusan tepat sehingga anggaran sisa ini bisa digunakan antara lain untuk  membantu masyarakat dengan cara membuat program padat karya supaya semua masyarakat bisa bekerja dan mendapat penghasilan ditengah pandemi,” sambungnya.

Diketahui, dalam laporan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal dalam pembukaan sidang. Pemerintah Papua alami defisit dikarenakan adanya pergeseran maupun perubahan dalam APBD 2020.

Hanya saja, Papua terbantukan dengan adanya dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA). Sebab, pendapatan APBD induk 2020 yang awalnya direncanakan bersama sebesar Rp14 triliun lebih, mengalami penurunan sebesar Rp1 triliun lebih.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua juga alami penurunan sebesar Rp124 miliar lebih, diikuti dana perimbangan Rp568 miliar lebih. Pendapatan daerah yang sah Rp715 miliar lebih sementara belanja daerah Rp578 miliar lebih. **


BACA JUGA

Pemprov Papua Lakukan Pencanangan Rangkaian Kegiatan Sambut HUT ke-79 RI

Jumat, 02 Agustus 2024 | 16:42 WIB

Sertijab Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Papua, Ini Harapan Pj Gubernur

Selasa, 30 Juli 2024 | 15:29 WIB

Sebanyak 113 Pejabat Administrator di Lingkungan Pemprov Papua Dilantik

Jumat, 15 Maret 2024 | 20:54 WIB

Kembali Panen Cabai, Pj Gubernur Papua Pastikan Stok Aman Saat Ramadhan

Selasa, 27 Februari 2024 | 17:08 WIB

Pj Gubernur Papua dan Ketua DWP Tinjau Perkembangan Rehabilitasi TK Pertiwi Kota Jayapura

Kamis, 22 Februari 2024 | 09:30 WIB
TERKINI

Bawa 27 Plastik Ganja, Seorang Pemuda Diciduk Polisi

7 Jam yang lalu

Tak Punya Pekerjaan, Uang Kiriman Kakak Digunakan Beli Sabu

7 Jam yang lalu

Temu Responden BI Papua 2024, Jalin Sinergi Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Bumi Cenderawasih

8 Jam yang lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka, Buntut Ricuh Demo KNPB Tolak Transmigrasi di Jayapura

8 Jam yang lalu

Kepala Suku Damal Puncak: Jangan Bikin Kacau Pilkada Serentak 2024

19 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com