Empat Tahun Vakum, RS Immanuel Mulia Kembali Beroperasi
MULIA, wartaplus.com - Mungkin belum banyak yang tahu rumah sakit pertama yang dibangun di wilayah pegunungan tengah Papua ada di kota, Mulia Puncak Jaya.
Rumah sakit itu bernama Rumah Sakit Immanuel yang dibangun oleh missionaris.
Dulu, rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan. Namun dalam perkembangan kota Mulia yang sudah ada pelayanan kesehatan, maka oleh pemerintah dan karena alasan lain, rumah sakit ini ditutup
Namun setelah 4 Tahun, kini siap dibuka kembali. Kabar ini disampaikan oleh Arinius Weya, S.KM., M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit Imanuel Mulia.
Ia mengungkapkan, menjadi sebuah harapan besar bagi masyarakat Puncak Jaya untuk rumah sakit ini dapat diaktifkan kembali
"Saya menyampaikan terima kasih kepada pimpinan gereja GIDI Wilayah Yamo yang telah memberikan ijin dan kepercayaan serta tanggungjawab dalam menghidupkan kembali Rumah Sakit ini" ucap Arinius yang juga masih staf dari Dinas Kesehatan Puncak Jaya, Rabu (24/02).
Perlu diketahui, Rumah Sakit ini memiliki sejarah cukup panjang. Tahun 90-an pelayanan RS ini disebut yang terbaik sepegunungan tengah Papua dan memiliki pasien rujukan dari luar kota Mulia.
Pelayanan kesehatan yang berbasis penginjilan tentu menjadi terapi yang efektif bagi masyarakat pedalaman. Semakin ke depan, persoalan manajemen sempat muncul ditengah pelayanan. Pasalnya, masa transisi kepemimpinan gereja dan inkonsistensi dalam menjalankan manajemen RS Imanuel, pada akhirnya terpaksa ditutup.
Selama dalam masa kevakuman tersebut, beberapa fasilitas terjadi kerusakan serius. Bangunan yang ditinggalkan serta peralatan rusak. Tentu kondisi demikian membutuhkan waktu, daya dan dana yang besar agar dapat perbaiki dan dipergunakan kembali.
Kendati demikian, sejak dibuka tanggal 17 februari 2021, menurut aris pelayanan sudah mulai dilakukan namun terbatas.
Berdasarkan informasi yang digali, bahwasannya untuk saat ini pelayanan terhadap pasien dapat dilayani di poliklinik. "Sudah 4 tahun lebih tidak beroperasi dan kita lihat juga kerusakannya sangat berat sehingga tidak dapat dibuka semua, pelayanan masyarakat di poli saja sambil melakukan pembenahan kerusakannya secara bertahap" ucapnya.
"Persiapannya sudah mencapai 80%. Kami sudah menyiapkan beberapa ruangan untuk pelayanan terhadap pasien serta administrasi yang akan dibutuhkan. Obat - obatan juga sudah kami drop. Minggu depan kita sudah siap dan melakukan pelayanan di poliklinik" tambah Arinius.
Kerinduan Masyarakat
Kerinduan masyarakat yang pernah mendapatkan pelayanan bahkan lahir disana kini terjawab meski dengan manajemen barunya dengan wajah yang lama.
Tenaga medis sendiri mengakui pihak RS akan memanggil para mantri tua untuk pelayanan. Dari Sisi umur dan kemampuan fisik sebenarnya para mantri tua tersebut sudah pensiun, namun mengingat kurangnya tenaga medis sehingga mereka terpanggil kembali dalam pelayanan.
"Tenaga medis kami sudah memanggil para mantri tua didikan misionaris untuk pelayanan kembali. Kami juga memiliki satu tenaga dokter yang sudah siap pelayanan membantu orang tua sehingga mereka akan melayani pasien di Rumah Sakit Immanuel ini" tambah Arinius Weya.
Pihaknya juga mengakui dukungan tenaga secara terbuka sangat diperlukan. "Kami membutuhkan tenaga - tenaga muda untuk membantu pelayanan di rumah sakit dan kami terbuka bagi generasi muda yang terpanggil disini. Harapan besar kami kepada Pemerintah Daerah untuk membantu dalam hal tenaga medis ataupun tenaga administrasi di RS Immanuel," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Yayasan Rumah Sakit Immanuel Jackson Elabi, MA memiliki kerinduan yang sangat besar agar Rumah Sakit ini dapat melayani kembali. "Rumah sakit ini didirikan oleh gereja dan kami berharap RS ini tetap ada dan terus melayani dan melalui Rumah Sakit ini juga banyak pasien yang bisa berobat seperti dulu lagi. "harapnya
Bupati Puncak Jaya yang juga merupakan Kader GIDI merasa terpanggil untuk ikut menghidupkan kembali RS Imanuel yang terbengkalai. Melalui Asisten I Setda, Yahya Wonerenggo, S. IP dalam Acara Doa bersama Pembukaan RS. Imanuel yang dibuka resmi Presiden GIDI, Pdt. Dorman Wandikbo, M. Th mengungkapkan bahwa pemerintah akan terus mendukung langkah itu.
"Sebagai kader dan anak GIDI di sektor Pemerintah, kami akan tetap memberikan dukungan. Sebagai langkah awal Bupati sudah perintahkan tenaga pendukung administrasi dan nakes dari Dinas Kesehatan untuk menyiapkan kebutuhan dan pelayanan dasar. Tahap persiapan, SK bupati sedang digarap untuk menyiapkan ijin operasional dan teknis RS. Imanuel Mulia. Selain itu dukungan logistik tentu akan terus dilakukan evaluasi," tandasnya. (Adv)