MENU TUTUP

Mantan Kepala Cabang Kantor Pos Biak Numfor Jadi Tersangka Korupsi 

Selasa, 30 Maret 2021 | 14:24 WIB / Cholid
Mantan Kepala Cabang Kantor Pos Biak Numfor Jadi Tersangka Korupsi  Kasidik Pidsus Yusak Ayomi (pertama) dan Koordinator Pidsus Nikson (paling kanan) saat menunjukkan tersangka kasus Tindak Pidana korupsi/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Papua akhirnya menetapkan dan menahan FWB mantan kepala Cabang PT.Pos Indonesia, Biak Numfor lantara terlibat kasus korupsi tahun anggaran 2020, senilai  Rp.3.671.314.93 milliar, Selasa (30/3) siang. Kepala Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Papua Alexander Sinuraya ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

"Iya benar saat ini 30 Maret 2021 di kantor Kejaksaan Tinggi Papua sedang dilakukan proses penahanan tersangka  Korupsi Kantor Pos Biak, dengan tersangka FWB," ucapannya ketika dihubungi melalui telepon seluler.

Kata Alex sejauh dari hasil audit, akibat ulah tersangka negara mengalami kerugian hingga milliaran rupiah, yang mana Motif dalam kasus itu yakni diduga untuk memperkaya diri sendiri, dimana uang kas perusahaan Rp.3.671.314.93 milliar.

"Ada indikasi penyalahgunaan wewenang yang mana mengeluarkan uang panjar tidak sesuai peruntukannya pada bulan April sampai dengan September 2020. Dan uang itu masuk ke rekening pribadi kepala cabang," ucapnya. Ia pun membeberkan hasil penyidikan sementara uang tersebut di pakai untuk berjudi, namun pihaknya masih akan melakukan pendalaman lagi.

Sementara itu Kasidik Pidsus Kejaksaan Tinggi Papua Yusak Ayomi saat dikonfirmasi dalam kasus Tindak Pidana korupsi di PT.Pos Indonesia Cabang Biak Numfor, pihaknya telah memeriksa belasan saksi serta mengamankan barang bukti. "Saksi sekitar 14 yang mana saksi Ahli ada satu orang, sedangkan barang bukti yang kami amankan 21 dokumen," bebernya.

Pria asal Serui ini pun menambahkan atas perbuatannya FWB Yang diketahui merupakan mantan kepala Cabang PT.Pos Indonesia, Biak Numfor di sangkakan pasal Pasal 2 dan 3 Uu Tipikor dengan ancaman minimal Satu tahun dan maksimal 20 tahun penjara.

 


BACA JUGA

PSU Papua

Memberikan Selamat Itu Adalah Sikap Negarawan, Jika Menempuh Jalur Hukum Adalah Hak Konstitusional

Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:31 WIB
Pilgub Papua

Menang Tipis di PSU, Cagub Matius Fakhiri Ajak Pendukung BTM -CK Bersatu Bangun Papua

Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:24 WIB

KPU Papua Tetapkan Pasangan MARIYO sebagai Pemenang PSU Pilgub Papua Unggul 50,4 Persen dari BTM -CK

Rabu, 20 Agustus 2025 | 21:32 WIB

Ribuan Massa Pendukung MARIYO Lakukan Konvoi Kemenangan, Keliling Kota Jayapura

Rabu, 20 Agustus 2025 | 17:48 WIB

Jubir Rifai Darus: Mariyo Menang Tapi Ada Banyak Drama Penundaan

Rabu, 20 Agustus 2025 | 10:35 WIB
TERKINI

Satgas Ops Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Terlibat Penembakan 2 Personil Brimob di Nabire

13 Jam yang lalu
PSU Papua

Memberikan Selamat Itu Adalah Sikap Negarawan, Jika Menempuh Jalur Hukum Adalah Hak Konstitusional

19 Jam yang lalu
Pilgub Papua

Menang Tipis di PSU, Cagub Matius Fakhiri Ajak Pendukung BTM -CK Bersatu Bangun Papua

21 Jam yang lalu

Kemenangan Mariyo: Kemenangan Rakyat

22 Jam yang lalu

Tok-tok-tok, Sah, Matius Fakhiri -Aryoko Rumaropen Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com