Kapolda Papua Meminta Maaf dan Kunjungi Pengungsian Warga Terdampak Kerusuhan di Yalimo
WAMENA,wartaplus.com – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri S.IK didampingi Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen S.Sos., M.M mengunjungi lokasi pengungsian masyarakat terdampak kerusuhan di Kabupaten Yalimo, Selasa (6/7/2021) di Aula Tongkonan Wamena Kabupaten Jayawijaya,
Dalam kesempatannya Ketua Pengurus Paguyuban Kabupaten Jayawijaya Adolf Beay menjelaskan bahwa keseluruhan pengungsi yang ada di Elelim yakni sebanyak 1025 orang dan semua sudah dievakuasi menggunakan jalur udara dan jalur darat yang mana dapat kami rincikan bahwa sebanyak 28 orang lewat jalur udara dan 997 orang melalui jalur darat.
“Dan yang masuk posko induk sebanyak 737 orang dan langsung ke paguyuban-paguyuban termasuk kelurga-keluarga sekitar 260 orang, smuanya sudah tiba di Wamena dengan selamat. Ditengah keprihatinan di yang terjadi di Elelim, kami mendapat berkah ketabahan jiwa karena ada 3 ibu yang berhasil melahirkan 3 bayi, kiranya bapak Kapolda berkenan memberikan nama,”ujarnya.
Disamping itu, masih terdapat 50 orang warga kami di Elelim, mereka tidak mau dievakuasi karena memiliki kios dan juga hewan ternak/peliharaan namun mereka tetap membutuhkan bantuan sembako untuk makan sehari hari di Yalimo.
Kapolda Papua dalam kesempatannya mengatakan, kita harus bersyukur masih diberi kesehatan sehingga bisa hadir disini semua ini karena kemurahan dan kebaikan tuhan yang maha esa.
“Saya selaku pimpinan Polri di Papua meminta maaf atas kejadian pembakaran yang terjadi beberapa waktu lalu yang tidak kita sangka-sangka akan terjadi pembakaran di Elelim Yalimo dan mengakibatkan banyak warga pendatang yang harus kehilangan tempat tinggal dan usahanya,”ujarnya.
Dan mewakili masyarakat Yalimo memohon maaf atas insiden pembakaran tersebut, tentunya kita akan mempersiapkan segalanya lebih maksimal lagi agar kedepan tidak terulang kembali kejadian pembakaran seperti ini.
“Saya sudah mengimbau kedua kubu pendukung paslon no 1 dan 2 agar tidak mengulangi kejadian pembakaran ini. Saya sudah memberikan akses kepada masyarakat yang mau evakuasi dari Kabupaten Yalimo dan mudah-mudahan tidak ada gangguan lagi. Untuk masyarakat yang masih tinggal di Kabupaten Yalimo agar selalu membangun komunikasi dan koordinasi dengan anggota TNI-Polri dan masyarakat termasuk sehingga apabila ada perubahan eskalasi di Yalimo mereka dapat cepat berlindung,”ujarnya
Dikatakan, apa yang sudah disampaikan masayarakat di Yalimo mudah-mudahan ada keputusan yang baik untuk keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Yalimo nantinya.
“Saya berharap paguyuban-paguyuban yang di ada di Kabupaten Jayawijaya bisa membantu saudara-saudara kami karena anggota kami TNI-Polri juga terbatas maka bangunglah komunikasi dengan kami serta masyarakat lokal sehingga bisa bersama-sama berkontribusi untuk Kamtibmas. Sekali lagi saya selaku Kapolda Papua mewakili, mewakili Pangdam XVII/Cenderawasih dan masyarakat Yalimo meminta maaf kepada seluruh pengungsi atas insiden ini,”ujarnya.
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Jayawijaya mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Papua yang mau membantu untuk mengevakuasi masyarakat kami dan kehadiran Kapolda Papua dapat menemui titik terang untuk proses evakuasi masyarakat.
“Saya juga sangat berterimakasih sebesar-besarnya kepada Kapolres Jayawijaya juga karena walaupun bukan wilayah hukumnya ia tetap mau membantu kami dengan 35 kendaran untuk mengevakuasi masyarakat dan juga mambawa bantuan sembako dari Kapolda Papua ke Kabupaten Yalimo,”tukasnya.
Diakhir kegiatan Kapolda Papua memberikan nama kepada bayi perempuan yaitu Martha, nama tersebut sendiri diambil dari nama Ibu Kapolda Papua yang berarti perempuan yang tangguh dengan harapan kelak dikemudian hari bayi perempuan tersebut dapat tumbuh menjadi perempuan yang tangguh.