Menyepelekan Hipertensi Dapat Memicu Komplikasi
WARTAPLUS - Sekitar 50 persen penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak menyadari kondisi yang sedang dialami. Hal ini berarti, 75 persen populasi hipertensi di dunia berisiko untuk alami penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, hingga kematian mendadak.
Menjamurnya produk makan cepat saji, membuat angka hipertensi makin meningkat. Apalagi, tren malas gerak atau mager pada masyarakat juga makin meningkat dengan hadirnya banyak kemudahan teknologi.
"Kurang aktivitas fisik berpotensi 50 persen alami hipertensi. Kehadiran tekanan darah tinggi bisa memicu beban di berbagai organ di tubuh yang membuat kerja organ makin berat," ujar spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Suhadjono, Sp.PD, K-GH, K-Ger, FINASIM (PABDI), dalam Hari Hipertensi Sedunia, di Gedung P2PTM, Percetakan Negara, Jakarta, Rabu 16 Mei 2018.
Meningkatkan tekanan darah, membuat salah satu organ penting yaitu jantung bekerja semakin berat. Pompa jantung yang semakin meningkat, dapat memicu terjadinya kegagalan jantung.
"Makin tinggi tekanan darah, beban jantung juga makin berat. Jantung sebelah kiri yang makin berat memompa, akan membesar dan menebal, lalu membuat pembuluh darah kian menyempit. Ini akan berujung pada kondisi gagal jantung," tambahnya.
Selain gagal jantung, kondisi lainnya yang mengintai pada pengidap hipertensi yaitu stroke. Ini disebabkan oleh penyempitan di pembuluh darah otak.
"Stroke bisa terjadi secara tiba-tiba jika hipertensi makin diabaikan. Ditambah, bahaya gagal ginjal kronis dan kerusakan saraf mata juga bisa mengintai. Makannya, coba aktif bergerak setidaknya jalan cepat yang bisa membuat berkeringat agar hipertensi bisa menurun," kata dia.