MENU TUTUP

Meninggalnya Bidan Sri Lestari, Ketua IBI Papua Tuntut Jaminan Keamanan Tenaga Medis

Jumat, 01 April 2022 | 17:03 WIB / Andy
Meninggalnya Bidan Sri Lestari, Ketua IBI Papua Tuntut Jaminan Keamanan Tenaga Medis Tampak puluhan tenaga medis menyambut kedatangan jenazah di Mako Yonif 751/Rider/ Andy

SENTANI, wartaplus.com - Sempat disemayamkan di Kodim 1702 Jayawijaya selama satu malam, dua jenazah korban penyerangan Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yalimo yakni Sertu Eka Adrianto dan istri, Sri Lestari Indah Putri akhirnya dievakuasi ke Jayapura pada Jumat (01/04/22) pagi.

Kedatangan kedua jenazah disambut puluhan perawat dan bidan dari beberapa puskesmas di Kota dan Kabupaten Jayapura yang sudah menunggu sejak pagi di Kantor Air Nav Bandar Udara Sentani.

Isak tangis pun pecah ketika jenazah almarhumah Sri Lestari Indah Putri tiba. Puluhan bidan dan perawat ini tak kuasa menahan kesedihan atas meninggalnya rekan sejawat bidan Sri Lestari.

Dari bandara, puluhan perawat dan bidan mengarak kedua korban menuju Mako Yonif 751/Rider untuk disemayamkan.

Sesampainya di Mako Yonif 751/Rider, puluhan tenaga kesehatan yang hadir melakukan penghormatan terakhir dengan menyanyi, membaca puisi dan membacakan tuntutan kepada pemerintah untuk lebih serius memperhatikan keamanan para tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah pedalaman papua.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Papua, Deonesia Pri Utami mengaku sangat terpukul dan marah karena sosok bidan tenaga kesehatan yang notabene adalah pahlawan kemanusiaan membantu kesehatan masyarakat di daerah terpencil papua malah dibunuh dengan keji.

" Ini adalah kejadian yang kesekian kali terjadi dimana tenaga medis dibunuh dengan keji saat bertugas. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini karena ketika teman-teman kami melaksanakan tugas di daerah terpencil mereka diperlakukan seperti ini. Tentu saja ini membuat kami marah dan kecewa," ujarnya sedih bercampur kesal.

Menurutnya, sosok Sri adalah bidan teladan yang telah mengabadikan diri di Kabupaten Yalimo sekitar lima tahun lamanya.

" Alamarhumah adalah bidan yang selalu ada ditempat tugas dan banyak membantu  masyarakat Yalimo untuk pengobatan maupun persalinan. Jadi kehadirannya disana (Yalimo) benar-benar untuk tugas kemanusiaan," imbuhnya.

Deonesia berharap agar dengan kejadian ini pemerintah dan aparat keamanan memberikan jaminan keamanan kepada seluruh pekerja kesehatan yang bertugas di Papua.

" Semoga ada perhatian serius dari pemerintah untuk kasus ini supaya tidak ada lagi tenaga medis yang menjadi korban pembunuhan saat bertugas," pintanya.

Sebelumnya, almarhumah Sri Lestari Indah Putri dan suaminya almarhum Sertu Eko Andrianto Hasugian diserang Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yalimo pada Kamis pagi yang menyebabkan keduanya meregang nyawa.

Selain membunuh pasangan suami istri ini, pelaku juga melakukan tindakan keji dengan memotong jari telunjuk dan jari tengah anak almarhum yang masih berumur 2,5 tahun.**

 


BACA JUGA

Militer Indonesia Tewaskan Warga Sipil di Intan Jaya, Pembalasan Dilakukan TPNPB  di Nabire

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 06:56 WIB

Teror di Kali Semen: Warga Tewas dan Empat Luka Ditembak KKB, Satgas Damai Cartenz Buru Pelaku

Jumat, 17 Oktober 2025 | 21:03 WIB

Seorang Guru Wanita Meninggal Dunia Diserang OTK di Yahukimo

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 17:39 WIB

Pasca Jalani Perawatan Intensif, Kondisi Dua Anak Korban Kerusuhan Yalimo Membaik dan Dipulangkan

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:31 WIB

Acara Bakar Batu Perdamaian di Yalimo Berakhir Ricuh, Satu Rumah Dibakar, Wagub Dievakuasi

Jumat, 03 Oktober 2025 | 21:47 WIB
TERKINI

Gubernur Mathius Fakhiri: Satu Pekan Kepemimpinan Penuh Cinta, Satu Bahasa Kasih untuk Seluruh Masyarakat Papua

10 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz Beserta Polres Yahukimo Evakuasi Korban Penganiayaan di Yahukimo, Diduga Ulah Simpatisan KKB

11 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz Pererat Hubungan dengan Mitra Media di Timika Lewat Silaturahmi Tatap Muka

18 Jam yang lalu

Tokoh Pemuda Tanah Tabi Ajak Generasi Muda Dukung Upaya Damai dan Penegakan Hukum di Papua

18 Jam yang lalu

Mika Sapan Pimpinan PORSEROSI Provinsi Papua

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com