Teror KKB di Pegunungan Bintang: Bakar 6 Alat Berat, 10 Pekerja Proyek Terjebak
JAYAPURA, wartaplus.com – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum Kupel kembali menebar teror dengan membakar beberapa unit alat berat milik PT.DHR yang tengah mengerjakan proyek pembangunan jalan di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (12/09) malam.
Akibat teror tersebut sebanyak 24 pekerja lari menyelamatkan diri ke Oksibil yang berjarak cukup jauh, sementara 10 pekerja lainnya masih terjebak di Kampung Mangabib
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal saat ditemui di ruang Media Center Bid Humas Polda Papua, Selasa (13/09) pagi membenarkan adanya pembakaran tersebut.
Ia menjelaskan, peristiwa pembakaran tersebut dilakukan oleh KKB Ngalum Kupel pimpinan Nason B. Mimin sekira pukul 20.00 WIT. Namun baru dilaporkan oleh warga setempat kepada aparat keamanan pada pukul 23.00 WIT.
“Pembakaran alat berat milik PT. DHR yang mengerjakan proyek pembangunan jalan Distrik Oksebang ke Distrik Kiwirok, diduga dilakukan oleh KKB Ngalum Kupel pimpinan Nason B. Mimin pada pukul 20.00 WIT dan baru diketahui pukul 23.00 WIT setelah ada yang melapor,” jelas Kamal.
Pada saat aksi pembakaran itu, lanjut Kamal, dari keterangan warga terdengar 6 kali letusan senjata api.
“Saat kejadian terdengar 6 kali letusan senjata dari KKB. Sedangkan untuk para karyawan sebanyak 24 orang sudah berada di Distrik Oksibil dan masih ada 10 orang lagi di lokasi kejadian,” jelasnya lagi.
Lanjut Kamal, direncanakan hari ini tim gabungan akan melakukan evakuasi terhadap 10 pekerja yang terjebak di Kampung Mangibab.
”Kapolres Pegunungan Bintang telah membentuk tim yang terdiri dari anggota Polres dan Satgas Damai Cartenz untuk melakukan evakuasi terhadap 10 pekerja yang masih berada di Kampung Mangabib,” terangnya.
Ia menambahkan, dari informasi ada sebanyak 6 alat berat terdiri dari 5 Exavator dan 1 bulduser yang dibakar.
"Namun untuk lebih pastinya berapa jumlah alat berat yang dibakar oleh KKB menunggu anggota mengecek ke lokasi kejadian. Sampai saat ini anggota belum berada di TKP, sedangkan jarak yang cukup jauh jika ditempuh dengan kendaraan memakan waktu sekitar 4 jam," pungkas Kamal.**