Kericuhan Warga di Kawasan Jalan Baru Abepura Jayapura Ternyata Dipicu Miras
JAYAPURA, wartaplus.com - Kericuhan antar dua kelompok warga di jalan baru Abepura tepatnya di depan SMKN 5, Kota Jayapura, Papua, Kamis(22/09) malam, ternyata dipicu adanya seorang warga yang sedang dipengaruhi minuman keras (miras). Warga tersebut kemudian melakukan penganiayaan terhadap seorang pelajar, sehingga memancing warga setempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.
Ini diungkapkan Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Dr. Victor D. Mackbon, S.H., S.IK., M.H., M.Si kepada wartawan di lokasi kejadian.
Beruntung personil Kepolisian segera merespon, dengan mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan situasi sehingga telah kembali kondusif.
Kapolresta menerangkan, karena mendapat perlawanan dari warga setempat, pelaku kemudian memanggil rekan sehingga membuat situasi menjadi keributan antara kelompok warga.
"Namun situasi langsung cepat direspon dan ditenangkan oleh personel dari Polsek Abepura bersama jajaran melibatkan BKO Brimob Nusantara juga TNI sehingga situasi keributan tidak melebar," ungkap Kapolresta Mackbon.
Lanjut ia, pihaknya telah mengambil langkah dimana disepakati akan dilakukan pertemuan atau mediasi antara kedua belah pihak bersama Tokoh-Tokoh dari masyarakat tersebut pada hari ini Jumat (23/9) jam 10 pagi di Polsek Abepura.
"Ini agar membuat permasalahan ini semakin jelas dengan solusi-solusi yang baik, supaya masalah ini tidak semakin berkembang kepada hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnnya.
Mantan Wadir Reskrimsus Polda Papua ini juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh atau mudah terprovokasi terhadap hal-hal yang dapat mengganggu situasi Kamtibmas.
"Kami himbau kepada masyarakat jangan lagi melakukan tindakan-tindakan dalam keadaan dipengaruhi minuman keras dimana hal tersebut dapat menimbulkan provokasi, tolong ciptakan sitiasi yang kondusif di Kota Jayapura dengan menjalin hubungan yang harmonis antara warga maupun kerukunan yang ada karena kita semua ingin Kota kita terus aman dan kondusif," imbaunya.**