MENU TUTUP

Hati-hati Kini Beredar Cincau Hitam yang Mengandung Formalin

Minggu, 27 Mei 2018 | 21:29 WIB / rmol
Hati-hati Kini Beredar Cincau Hitam yang Mengandung Formalin Net

WARTAPLUS - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Medan menyita cincau warna hitam seberat enam ton. Makanan tersebut diduga mengandung zat formalin pada saat produksi.

Petugas BBPOM Kota Medan melakukan penggerebekan di lokasi produksi di Desa Lengkon di Desa Blankahan, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jum'at 25 Mei 2018. Namun, dari penggerebekan ini petugas tidak serta mengamankan pekerja dan pemilik industri rumah cincau itu.

"Tadi malam sudah ditemukan salah satu produsen utamanya di Desa Blankahan. Pagi hingga siang hari ini telah dilakukan eksekusi," ungkap Kepala BBPOM Kota Medan, Yulius Sacramento Tarigan kepada wartawan di Medan, Sabtu petang, 26 Mei 2018.

Yulius menjelaskan pihaknya mengamankan ?300 cetak ember dan cetak lempeng cincau dengan berat cincau mencapai enam ton. Selain itu ada juga puluhan liter formalin dalam botol yang disita.

Ia mengungkapkan penggerebekan itu, berawal dari sidak dilakukan BBPOM Kota Medan terhadap sejumlah takjil di Pasar Tradisional di Kota Medan, beberapa waktu lalu. Kemudian, petugas dalam uji laboratorium menemukan cincau diduga mengandung formalin.

Kemudian, petugas BBPOM Kota Medan melakukan penyelidikan atas temuan cincau diduga menggunakan bahan formalin, yang dijual bebas di tengah masyarakat saat bulan Ramadan dengan tingginya peminat cincau ini, pada bulan suci ramadan ini.

"Maka sejak kemarin tim kami terus memburu produsennya. Syukur bisa cepat kita temukan dan eksekusi," ujar Yulius.

Dalam pemeriksaan sementara, pemilik industri rumahan itu, yang belum diketahui identitasnya itu. Ia mengaku kepada petugas, bahwa penggunaan formulir dilakukan untuk menambah daya tahan cincau hitam tersebut. Dengan menggunakan formalin, cincau akan bertahan selama dua hari.

"Memang hasil pengawasan takjil yang kita periksa di pasaran Kota Medan dan sekitarnya, termasuk Ramadan Fair, sebagian besar aman-aman saja. Begitu ada tiga kasus kita temukan di salah satu pasar di Kota Medan, langsung kita buru," tuturnya.

Menurutnya, jika masyarakat mengkonsumsi makanan berformalin dalam waktu lama akan menyebabkan penyakit degeneratif seperti kanker, ginjal, syaraf, dan lainnya.

"Untuk tersangka segera kita proses. Temuan ini berkat kepedulian dan laporan masyarakat serta pengembangan temuan pengawasan takjil oleh BBPOM Sumut serta lintas sektor terkait di Sumut," katanya.


BACA JUGA

Pemkab Biak Tingkatkan Kepesertaan Warga Dalam Program JKN

Senin, 08 September 2025 | 08:35 WIB

Pemkab Jayawijaya: Ada Beasiswa Kesehatan Rp22,1 Miliar 2025

Rabu, 03 September 2025 | 12:23 WIB

Bakti Sosial Freeport Untuk Kesehatan Mata, Gubernur Papua Tengah: Masyarakat Mendapat Manfaat

Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:37 WIB

Jaga Ketahanan Fisik di Tengah Medan Tugas, Dokter Subsatgas Kesehatan Ops Damai Cartenz Periksa Kesehatan Personel di Yahukimo

Senin, 14 April 2025 | 07:50 WIB

Dinkes Papua Selatan Sediakan Rp18 miliar Untuk Pengobatan OAP

Rabu, 09 April 2025 | 06:05 WIB
TERKINI

Otniel Deda Imbau Masyarakat Papua Terima Keputusan MK Soal Pilgub

1 Jam yang lalu

Ondofolo Babrongko Imbau Masyarakat Papua Terima Putusan MK Soal Gubernur

1 Jam yang lalu

Rusuh Yalimo: 8 Orang Luka, Puluhan Bangunan dan Belasan Sepeda Motor Dibakar

2 Jam yang lalu

Forum Satu Data Puncak Jaya, Wujudkan Perencanaan Pembangunan Berbasis Data yang Akurat

3 Jam yang lalu

Kericuhan Yalim, Ketua LMA Jayawijaya: Ciptakan Rasa Damai di Lembah Baliem

3 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com