Tim Gabungan TNI Polri Evakuasi Warga Alama Nduga, yang Diteror Kelompok Egianus Kogoya
MIMIKA, wartaplus.com - Aparat gabungan TNI Polri dipimpin Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring selaku Dankolaksops TNI, kembali mengevakuasi warga Nduga yang ketakutan akibat teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Sedikitnya ada 18 warga terdiri dari orang 14 orang laki-laki, 2 orang perempuan, dan 2 anak anak dievakuasi dari Kampung Alama, Nduga ke Timika, Senin (20/02) pagi.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring kepada wartawan di Timika, menyatakan, 18 warga dievakuasi merupakan warga asli setempat, pekerja Puskesmas, Tokoh Agama, ibu dan anak anak.
"Pada hari ini, kami tim Gabungan TNI Polri yang saya pimpin langsung, berhasil mengevakuasi masyarakat kampung Alama, Kabupaten Nduga dengan pesawat Heli Caracal TNI AU EC - 725/HT-7204, yang sebelumnya mereka mendapat ancaman dan intimidasi dari kelompok KST (KKB)," ungkap Danrem.
Ia menjelaskan, Kampung Alama memang kampung yang menjadi pelintasan gerombolan KKB, sehingga masyarakat resah dan terancam.
"Kami TNI Polri berkewajiban melindungi masyarakat, sehingga kampung-kampung yang berada dipelintasan rute KST akan kita lindungi dan amankan," tegas Jenderal Kopassus ini.
Lanjut ia, masyarakat yang berhasil dievakuasi ini selanjutnya akan di tempatkan di lokasi yang aman dan nyaman.
"Para pengungsi langsung dibawa ke RSUD Mimika untuk diperiksa kesehatannya, setelah itu akan diserahkan ke Polres Mimika untuk didata lebih lanjut," tukasnya.
"Tim gabungan TNI Polri telah kami siapkan untuk mengevakuasi warga apabila sewaktu-waktu terjadi pengungsian," tegasnya.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan media, Danrem JO sempat menyebut ada kemungkinan terjadi pengungsian masyarakat akibat teror dan intimidasi yang dilakukan oleh gerombolan KKB, pasca pembakaran pesawat Susi Air dan pilotnya Kapten Philip Mark Mahrtens ditahan oleh kelompok Egianus Kogoya, Selasa, 7 Februari 2023 lalu.
Bahkan tersiar kabar kelompok Egianus Kogoya saat ini mulai terpecah menjadi beberapa kelompok. Mereka bahkan mengancam akan kembali melakukan penyanderaan. Sehingga aparat TNI Polri mengambil langkah antisipasi.**