Brigjen JO Sembiring Apresiasi Masyarakat yang Berani Melaporkan Keberadaan Pelaku Teror Bersenjata
TIMIKA, wartaplus.com - Penangkapan salah satu pelaku teror bersenjata dan penemuan sejumlah senjata api dan munisi oleh aparat gabungan TNI Polri di Kabupaten Nduga, tidak terlepas dari bantuan masyarakat yang dengan keberaniannya menginformasikan kepada aparat keamanan.
Ini mendapat apresiasi dari Brigjen TNI J.O Sembiring selaku Dankolaksops TNI yang memimpin operasi pencarian pilot Susi Air yang sampai saat ini masih disandera oleh Kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
"Terimakasih kami sampaikan kepada masyarakat yang telah berani melaporkan terkait keberadaan para pelaku teror, sehingga dapat dikembangkan oleh tim gabungan dengan mendapatkan hasil munisi, senjata, peralatan komunikasi dan dokumen-dokumen," ucap Brigjen JO Sembiring yang juga selaku Danrem 172/PWY dalam keterangan pers di Mapolres Timika, Senin (10/04).
"Masyarakat tidak boleh takut untuk melaporkan keberadaan mereka (kelompok teror bersenjata,red). Oleh karenanya bisa melaporkan secara langsung kepada aparat keamanan di wilayah masings-masing, bisa menggunakan radio misalnya SSB yang ada di Kampung atau Distrik," imbaunya.
Brigjen JO mengatakan, untuk memastikan pembangunan nasional di Papua dapat berjalan dan masyarakat dapat hidup aman dan damai membutuhkan kolaborasi dari semua pihak baik TNI Polri dan seluruh stakeholder.
Pun dengan upaya pencarian keberadaan pilot Susi Air Kapten Philip Mark yang hingga kini masih disandera oleh Kelompok Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya, aparat gabungan TNI, Polri, BIN, BSSN terus bekerja melakukan pencarian baik melalui komunikasi dengan Pemda dan Para Tokoh, serta melalui penegakan hukum oleh Satgas Ops Damai Cartenz 2023.
"Semua kegiatan ini memerlukan waktu yang tidak singkat karena kita memprioritaskan keselamatan pilot sebagai yang utama," tegasnya.
"Mari kita doakan proses pencarian dan penyelamatan Pilot ini dapat berjalan dengan sukses," pintanya.
Barang Bukti yang diamankan
Bantah Operasi Militer
Jenderal Bintang Satu jebolan Korps Baret Merah ini juga secara tegas membantah pernyataan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom yang menuding ada operasi militer dalam upaya pencarian pilot Susi.
"Saya tegaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Yang benar adalah selama ini kami melakukan Smart Approach yaitu Soft Approach dan Hard Approach melalui negosiasi dan penegakan hukum yang dilakukan oleh Tim Gabungan," tegasnya membantah.
"Kenyataannya tidak ada operasi Militer, yang ada adalah operasi pencarian pencarian dan penyelamatan pilot susi Air serta mendukung penegakan hukum," tegasnya lagi.
Di kesempatan itu Brigjen JO juga mengungkapkan, secara umum situasi keamanan di tanah Papua relatif kondusif.
"Memang di sejumlah wilayah di pegunungan masih ada gangguan keamanan kelompok bersenjata, sehingga diperlukan kehadiran aparat keamanan untuk menjaga keselamatan masyarakat dan meyakinkan pembangunan secara nasional di Papua tetap berjalan," tukasnya.
"Mari Kita membangun Papua secara bersama-sama dan tidak ada lagi gangguan-gangguan keamanan yang dapat menghambat pembangunan Papua, sehingga apa yang kita harapkan Papua sejahtera, aman dan damai benar-benar dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat di wilayah Papua," ajaknya.
"Kami Tim Gabungan mewakili Negara akan hadir sampai ke pelosok dan daerah terpencil untuk bersama masyarakat membangun Papua. Para pelaku teror ini adalah penghambat pembangunan di Papua, yang harus menjadi musuh bersama bagi siapa saja yang ingin Papua lebih maju lagi," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, aparat gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz 2023 berhasil mengamankan empat pucuk senjata api dan ratusan butir munisi dari salah satu markas kelompok bersenjata di Nduga yang digrebek aparat gabungan.
Penggrebekan ini berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan terhadap salah satu anggota kelompok bersenjata berinisial YL yang ditangkap beberapa waktu lalu.
YL sendiri diketahui merupakan anak buah Egianus Kogoya yang bertugas menjaga markas.
Ia juga diketahui terlibat dalam serangkaian aksi kejahatan seperti pengancaman pekerja dan pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Nduga yang kemudian pilotnya disandera pada 7 Februari lalu, penembakan pesawat SAM Air di bandara Kenyam, Nduga pada Juni 2022 lalu, juga terlibat kontak tembak dengan prajurit TNI dari Yonif Raider 700 di Mapenduma.
"Terkait Barang Bukti (BB) yang ada saat ini, diantaranya ada senjata rampasan dan penemuan yang merupakan senjata milik TNI yang berhasil kita peroleh dari gerombolan TeRoris ini nanti akan kita kembalikan ke satuan," pungkas Brigjen JO.**