MENU TUTUP

Berbahaya Bagi Tubuh Tapi Mengapa Masih Banyak Perokok Panjang Umur?

Selasa, 05 Juni 2018 | 15:31 WIB / rmol
Berbahaya Bagi Tubuh Tapi Mengapa Masih Banyak Perokok Panjang Umur? Net

WARTAPLUS - Bicara soal bahaya merokok, sejumlah penelitian telah menyebutkan bahwa rokok merupakan faktor risiko bagi sejumlah penyakit kardiovaskular salah satunya jantung koroner. Penyakit jantung koroner disebut sebagai salah satu pembunuh tertinggi di dunia.

Meski demikian, selalu ada saja alasan dan argumen dari perokok yang cenderung membantah bahwa rokok berbahaya. Salah satunya dengan mengatakan, banyak perokok yang masih merokok di usia tua dan masih terlihat sehat. Bahkan ada pula yang berumur panjang. Tapi mengapa demikian?

"Kalau kita bicara variasi genetik memang ada beberapa orang, efek merokok tidak selalu keluar. Tapi seberapa banyak, sih? Tapi kalau bicara statistik kita harus percaya bahwa seorang perokok efek samping akan keluar," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dr. Ade Meidian Ambari, Sp.JP, saat jumpa pers, di kawasan Jakarta Barat, Selasa, 5 Juni 2018.

Dalam presentasinya, dr. Ade memaparkan data statistik WHO menyebut kematian dini yang disebabkan oleh rokok di dunia mencapai hampir 5,4 juta kematian per tahun. Jika ini terus terjadi, diperkirakan 10 juta orang perokok meninggal setiap tahunnya pada 2025.

"Sebesar 35-40 persen kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular dan berhubungan dengan rokok. Sedangkan 25-30 persen menunjukkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler pada perokok pasif," kata dia.

Selain itu, jumlah kasus penyakit jantung pada 2017 bertambah bila dibandingkan dengan jumlah kasus pada 2016 yang hanya 6,5 juta kasus. Data BPJS juga menunjukkan, negara menggelontorkan dana Rp. 6,5 triliun pada periode Januari -September 2017 untuk membiayai 7 juta kasus penyakit jantung di lndonesia.

"Fakta ini menunjukkan bahwa penyakit Jantung menempati peringkat tertinggi pembiayaan penyakit katastropik di lndonesia," jelasnya. Karenanya, dr. Ade mengimbau bahwa pengendalian tembakau harus dilakukan secara holistik dan terintegrasi, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. [net]


BACA JUGA

Diduga Lakukan Pelecehan, Ketua DPD PDIP Papua Ditangkap dan Dibawa ke Jayapura

Jumat, 22 November 2024 | 07:33 WIB

Sasaran Awal Program Makanan Bergizi gratis

Rabu, 13 November 2024 | 07:49 WIB

Pemprov Ajak Warga Papua Periksa Kesehatan Rutin di Momen HKN

Rabu, 13 November 2024 | 07:27 WIB

43.310 Siswa Kota Sorong Target Penerima Program Makan Bergizi Gratis

Selasa, 12 November 2024 | 15:09 WIB

Dinkes Jayapura Beri Layanan Kesehatan Gratis Peringati HKN

Selasa, 12 November 2024 | 15:02 WIB
TERKINI

Sengketa Pilgub PBD, Pieter Ell: MA Tolak Kasasi Paslon Onesimus - Ibrahim

1 Jam yang lalu

Wakil Ketua II MRP Imbau Masyarakat Mendukung Suksesnya Pilkada Serentak 2024

8 Jam yang lalu

Mari Kita Jaga Kedamaian Pilkada Serentak 2024

8 Jam yang lalu

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Hadir di Jayapura

15 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

16 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com