MENU TUTUP

Bawaslu Sebut Ada Empat Daerah di Papua Rawan Konflik Pilkada 2024

Selasa, 17 September 2024 | 19:12 WIB / Andi Riri
Bawaslu Sebut Ada Empat Daerah di Papua Rawan Konflik Pilkada 2024 Bawaslu Papua luncurkan pemetaan kerawanan Pilkada serentak di Papua, Selasa (17/09/2024)/dok.Humas Bawaslu Papua

JAYAPURA, wartaplus.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Papua meluncurkan pemetaan kerawanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Provinsi Papua, yang akan digelar 27 November 2024 mendatang. Acara peluncuran berlangsung di salah satu hotel Kota Jayapura, Selasa (17/09/2024).

Ketua Bawaslu Papua, Hardin Halidin mengatakan pemetaan kerawanan Pilkada ini dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap potensi-potensi konflik yang akan terjadi mulai dari tahapan pencalonan, kampanye hingga proses pungut hitung.

"Pemetaan yang dilakukan ini merupakan upaya Bawaslu sejak dini agar pelaksanaan Pilkada di Papua dapat berjalan lancar," ujarnya.

Hardin menjelaskan, ada empat wilayah (tiga Kabupaten dan satu Kota,red) yang masuk kategori rawan tinggi, dan menjadi perhatian Bawaslu sehingga harus dilakukan mitigasi sejak dini.

Ia menyebut, keempat daerah yang rawan terjadi konflik pilkada yaitu Kabupaten dan Kota Jayapura, Kepulauan Yapen dan Sarmi.

"Empat Kabupaten/Kota ini menjadi perhatian Bawaslu karena berpotensi terjadi aksi kekerasan terhadap penyelenggara, pelanggaran kode etik penyelenggara, keamanan penyelenggara dan mobilisasi massa untuk  mencoblos," sebutnya.

Lalu ada empat Kabupaten yang masuk dalam kategori Rawan sedang yaitu Kabupaten Biak Numfor, Mamberamo Raya, Waropen, Keerom. Sedangkan satu daerah yang tingkat kerawanannya sangat rendah yaitu Kabupaten Supiori.

Adapun kerawanan pemilu 2024 diungkapkan Komisioner Bawaslu, Yofrey Piryamta sudah terjadi atau ditemukan pada pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu Presiden Februari lalu, diantaranya dugaan politik uang, pengadaan distribusi logistik yang tidak sesuai ketentuan, pemungutan dan penghitungan suara yang tidak sesuai ketentuan, pun dengan rekapitulasi suara.

"Lalu kekerasan terhadap penyelenggara pemilu/keamanan penyelenggara, pemungutan suara susulan, pemungutan suara lanjutan, pemungutan suara ulang, adanya mobilisasi massa hingga adanya dugaan pengerusakan Alat Peraga Kampanye (APK)," paparnya.

Ketua Bawaslu Hardin Halidin berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam pengawasan Pilkada melalui pemantauan partisipatif.**




BACA JUGA

WAGI: Dari Taman Gizi, Papua Tengah Sehat, dan Tradisi Politik yang Bermartabat

Kamis, 19 September 2024 | 15:02 WIB

Kuasa Hukum KPU PBD Ingatkan Bapaslon Tuntaskan Masalah Utang Piutang Sebelum Pleno Penetapan

Kamis, 19 September 2024 | 06:07 WIB

Sem Kogoya Ajak Masyarakat Ciptakan Pilkada Damai di Papua

Rabu, 18 September 2024 | 15:07 WIB

KPU PBD: Jika ada yang Merasa Dirugikan Terkait Paslon Pilgub, Silahkan Tempuh Jalur Hukum

Rabu, 18 September 2024 | 12:43 WIB
Pilkada Papua

MDF Ziarah ke Makam Ondofolo dan Kunjungi Situs Bersejarah di Wilayah Ifar Besar Danau Sentani

Rabu, 18 September 2024 | 07:51 WIB
TERKINI

WAGI: Dari Taman Gizi, Papua Tengah Sehat, dan Tradisi Politik yang Bermartabat

7 Jam yang lalu

Rakerkesda ke II Tahun 2024 Provinsi Papua Tengah, Menkes: Utamakan Aksi Promotif dan Preventif

16 Jam yang lalu

Kuasa Hukum KPU PBD Ingatkan Bapaslon Tuntaskan Masalah Utang Piutang Sebelum Pleno Penetapan

16 Jam yang lalu

Sempat Disandera OPM di Sinak, Karyawan PT.Jayakarta Jasa Bakti Akhirnya Dibebaskan

1 Hari yang lalu

Sem Kogoya Ajak Masyarakat Ciptakan Pilkada Damai di Papua

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com