JAYAPURA, wartaplus.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua resmi menetapkan nomor urut untuk 2 pasangan calon, yang akan bertarung di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua periode 2024 - 2029.
Pengundian dan pencabutan nomor urut pasangan calon, berlangsung dalam rapat pleno terbuka, di halaman kantor KPU Papua, di Kota Jayapura, Senin (23/09/2024) malam.
Dari pencabutan nomor urut pasangan Benhur Tomi Mano - Yermias Bisay disingkat BTM-Yes mendapat nomor urut 1, sedangkan pasangan Matius Derek Fakhiri - Aryoko Rumaropen atau Mari-Yo mendapat nomor urut 2.
Sidang pleno terbuka KPU dihadiri Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong bersama jajaran Forkopimda Papua. Sedangkan masing masing pasangan calon hadir didampingi tim koalisi partai pengusung, tim pemenangan dan relawan.
Dari pantauan media, sidang pleno diawali dengan pembacaan doa, kemudian pembacaan tata tertib sidang oleh Komisioner KPU, Yohanes Fajar Kambon, lalu dilanjutkan dengan pembukaan sidang oleh Ketua KPU, Steve Dumbon.
Agenda pertama pencabutan nomor undian oleh masing masing calon Wakil Gubernur dengan ketentuan pasangan calon yang pertama mendaftar ke KPU.
Cawagub, Aryoko Rumaropen diberi kesempatan mencabut undian pertama dan dilanjutkan cawagub Yermias Bisay.
Dilanjutkan pencabutan nomor urut oleh masing masing Calon Gubernur.
Suasana pencabutan nomor urut berlangsung tegang, para simpatisan dari kedua pasangan saling meneriakkan yel-yel tatkala jagoannya mulai mencabut nomor urut.
Calon Gubernur Benhur Tomi Mano mendapat kesempatan pertama dan berhasil mencabut nomor urut 1, sehingga secara otomatis Cagub Matius Fakhiri mendapat nomor urut 2.
Usai pencabutan nomor urut dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh KPU dan masing masing pasangan calon.
Pasangan calon nomor urut 1, Benhur Tomi Mano - Yermias Bisay dalam sambutannya menegaskan, mendapat nomor urut 1 akan menjadi bagian terpenting dalam perjanjian mereka terhadap masyarakat Papua.
"Bagi kami nomor urut 1, lebih dari sekedar angka. Ini akan menjadi simbol dari perjuangan yang akan kami berikan untuk Papua," tegas cagub BTM.
"Apapun nomor yang diberikan kepada kami, kami meyakini bahwa ini adalah berkat dan anugerah dari Tuhan. Dan kami akan melangkah dengan penuh keyakinan bahwa nomor ini akan memberi harapan bagi banyak orang di tanah ini," sambungnya.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Matius Derek Fakhiri-Aryoko Rumaropen mengaku bersyukur mendapatkan nomor urut 2.
"Nomor 2 ini adalah pemberian Tuhan," singkat Cagub Matius.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat Papua untuk berjalan bersama dalam menjaga Papua yang aman, tertib dan damai.
"Mari kita jaga kebersamaan dan menjaga toleransi, karena perbedaan adalah hal baik, namun jangan karena perbedaan yang ada membuat masyarakat tidak tenang untuk hidup di tanah Papua," ajaknya.
Matius juga meminta kepada seluruh yang hadir dalam pleno agar menjaga komitmen apa yang telah diucapkan. Karena menurutnya, melakukan apa yang telah dikatakan itu sangat susah, dan hanya sebagian kecil orang yang dapat melakukannya.
Ketua KPU, Steve Dumbon yang ditemui wartawan usai sidang pleno menegaskan, setelah pencabutan nomor urut, maka kedua pasangan sudah secara sah sebagai pasangan calon peserta Pemilukada Gubernur Papua tahun 2024.
"Selanjutnya sesuai dengan jadwal tahapan kita maka setelah tahapan ini, kedua pasangan calon sudah diperbolehkan melakukan kampanye, memasang spanduk alat peraga kampanye karena sudah mempunyai nomor urut," jelas Steve didampingi empat komisioner KPU lainnya yakni Diana Dorthea Simbiak, Amijaya Halim, Abdul Hadi, dan Yohanes Fajar Kambon
Pelaksanaan kampanye akan dimulai pada 25 September hingga 23 November atau selama 60 hari. Sesuai peraturan KPU maka materi kampanye lebih kepada mengkampanyekan visi,misi dan program dari setiap pasangan calon.
"Dilarang untuk untuk menyerang lawan baik suku, agama, ras dan lainnya," tegasnya.
"Harapan kami selama berkampanye untuk menjaga keamanan ketertiban, menjaga tutur kata yang sopan. Sehingga kita bisa mewujudkan Papua sebagai tanah damai sampai terpilihnya Gubernur dan Wakil Gubernur Papua," harapnya.**