Herman Doga: Pemilu di Papua jangan Dijadikan Arena untuk Pertumpahan Darah
WAMENA,wartaplus.com - Ketua Lembaga Adat (LMA) Jayawijaya Herman Doga mengajak masyarakat untuk saling menghargai perbedaan, apalagi dalam menentukan siapa calon pemimpin pada Pilkada tahun 2024 yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang.
"Setiap warga negara memiliki hak dalam menentukan pilihannya, dan kita sebagai warga negara harus menghargai itu, tanpa harus interferensi dan sebagainya," ucapnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk mensukseskan pilkada dengan tetap menjaga keamanan, ketertiban supaya terciptanya pilkada yang damai.
"Kedamaian bukan hanya tugas aparat keamanan, akan tetapi keamanan adalah tanggungjawab kita semua sebagai warga negara," tegasnya.
Ditengah banyaknya isu-isu yang disebarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab di media sosial, Herman berharap masyarakat lebih bijak dalam menanggapi isu tersebut.
"Jaga muda terprovokasi, bijaklah dalam menanggapi isu yang beredar di media sosial," jelasnya.
Herman meminta aparat keamanan untuk bertindak tegas kepada para oknum atau kelompok tertentu yang ingin menggagalkan pilkada.
"Kami harap oknum-oknum yang mau menggagalkan pilkada diberikan efek jerah, karena apa yang sering disebutkan dengan mengatasnamakan orang Papua tidak benar. Orang Papua ingin perubahan," tegasnya.
Disamping itu kepada para pasangan calon baik Bupati Wakil Bupati dan Gubernur serta
Wakil Gubernur untuk dewasa dalam berpolitik, mengingat apabila adanya kejanggalan dalam Pemilu, bisa melalui proses dan aturan yang ada tanpa harus melibatkan masyarakat yang berbuntut terjadinya bentrok.
"Kalau merasa dicurangin laporkan sesuai mekanisme, jangan jadikan masyarakat korban," ucapnya.
Begitu juga pihak penyelenggara pemilu untuk tetap netral dalam menjalankan tugas. "Bekerjalah sesuai aturan yang ada tanpa harus bermain didalamnya, banyak kasus karena tidak netralitas penyelenggara, bisa terjadi konflik antar masyarakat," jelasnya. *