Pemilukada Papua Tengah, Brigjen TNI Frits Wilem Rizard: Papua Tengah Memerlukan Pendekatan Komprehensif
NABIRE,wartaplus.com – Personel Operasi Mantap Praja Cartenz II 2024 Wilayah Papua Tengah bergabung dalam Apel Kesiapsiagaan dalam rangka pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Provinsi Papua Tengah 2024.
Acara ini berlangsung di Bandara Lama, Kabupaten Nabire, pada Selasa (15/10/2024), sebagai bagian dari upaya pengamanan pesta demokrasi yang akan berlangsung November mendatang.
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Danrem 173/PVB, Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia, S.E., dan turut dihadiri Kapolres Nabire AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, S.H., S.I.K., M.Si., Kasatgas Banops Operasi Mantap Praja Cartenz II Papua Tengah AKBP Herzoni Saragih, S.I.K., M.H., serta seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Aparat gabungan dari TNI, Polri, dan unsur pemerintah daerah pun berpartisipasi dalam apel tersebut.
Dalam amanatnya, Brigjen TNI Frits menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam menjaga stabilitas dan keamanan selama Pemilukada berlangsung.
"Pelaksanaan Apel Gabungan Kesiapsiagaan ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam persiapan menghadapi pesta demokrasi di Papua Tengah. Sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, penyelenggara pemilu, hingga masyarakat adalah kunci untuk memastikan kelancaran dan keamanan seluruh proses,"tegasnya.
Brigjen TNI Frits juga menyoroti tantangan khusus yang dihadapi Papua Tengah, mengingat wilayah ini memerlukan perhatian ekstra dalam menjaga ketertiban dan mencegah potensi gangguan.
"Papua Tengah memerlukan pendekatan yang komprehensif. Kita tidak hanya fokus pada keamanan fisik, tetapi juga harus menciptakan suasana kondusif yang menjamin keamanan psikologis bagi masyarakat. Konflik horizontal, kampanye hitam, penyebaran hoaks, hingga potensi kerusuhan harus diantisipasi sejak dini," ujar Frits dalam pesannya.
Ia juga menegaskan bahwa Pemilukada adalah momen krusial dalam demokrasi, di mana rakyat akan menentukan pemimpin daerah untuk jangka waktu 5-10 tahun ke depan. Oleh karena itu, seluruh tahapan Pemilukada harus berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.
"Kita semua, baik aparat keamanan maupun masyarakat, punya tanggung jawab bersama untuk menjaga agar Pemilukada ini tidak tercoreng oleh gangguan yang bisa mencederai proses demokrasi."
Brigjen Frits menutup amanatnya dengan mengingatkan pentingnya kesiapan mental, fisik, dan intelektual dalam menjalankan tugas pengamanan Pemilukada.
"Tugas kita tidak hanya menjaga keamanan secara fisik, tetapi juga menjaga ketenangan sosial. Oleh sebab itu, kesiapan kita harus menyeluruh, termasuk persiapan mental dan perlengkapan dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul."
Dengan semangat kolaborasi dan sinergi dari semua pihak, diharapkan Pemilukada di Papua Tengah dapat berjalan aman, damai, dan sukses.*