Aksi Penjarahan Kantor Pemerintahan di Puncak Jaya Masih Terus Terjadi Pasca Konflik Pilkada

MULIA, wartaplus.com - Konflik sosial yang terjadi akibat Pilkada di Puncak Jaya membuat aktivitas masyarakat dan juga aktivitas pemerintahan tidak berjalan normal. Kondisi ini pula yang memicu terjadinya aksi penjarahan di sejumlah kantor lingkungan pemerintahan Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Dari informasi yang diterima redaksi, penjarahan mulai terjadi sejak pecahnya konflik antar dua kelompok massa pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya pada Desember 2024 lalu.
Selain merusak kantor dan mengobrak abrik setiap ruangan, pelaku yang tak dikenal juga menjarah barang barang inventaris kantor seperti komputer, tv, meja, kursi dan perlengkapan kantor lainnya.
Terbaru, pada Senin (26/05/2025), Orang tak Dikenal (Otk) kembali beraksi dengan membobol ruangan Comand Center di Dinas Kominfo. Ruangan ini merupakan fasilitas yang biasa digunakan untuk pelaksanaan rapat virtual (zoom) oleh Bupati dan jajaran.
Sejumlah barang yang dilaporkan hilang antara lain 1 unit komputer, 1 unit mixer suara, 1 paket amplifier, 1 unit pembersih udara dan 2 unit kamera logitec.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Achmad Fauzan mengatakan, setelah mendapat informasi, personil langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
"Untuk pelakunya sementara masih dalam penyelidikan pihak Reskrim Polres Puncak Jaya," katanya.
Menurut Kapolres, aksi pembobolan kantor ini tidak menutup kemungkinan akan kembali terjadi. Oleh karena itu ia mengimbau kepada pihak terkait khususnya Satpol PP untuk meningkatkan pengamanan di setiap kantor. Mengingat saat ini aktivitas perkantoran belum kembali normal.
"Perlunya personil yang melakukan pengamanan di kantor Bupati lebih meningkatkan kewaspadaan. Minimal setiap satu jam melaksanakan patroli di seputaran kantor Bupati Puncak Jaya," imbaunya.
Untuk diketahui sejumlah kantor yang dijarah diantaranya kantor DPRD Puncak Jaya, kantor Dinas P&K, kantor Bappeda, kantor Satpol PP.**