MENU TUTUP

Pencanangan Imunisasi Massal, Dinkes Papua Kirim Logistik Vaksin ke Kabupaten Kota

Minggu, 22 Juli 2018 | 14:23 WIB / Andi Riri
Pencanangan Imunisasi Massal, Dinkes Papua Kirim Logistik Vaksin ke Kabupaten Kota Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Aron Rumainum (kiri) menunjukkan vaksin di ruang penyimpanan di RSUD Jayapura/Andi Riri

JAYAPURA— Dalam rangka pencanangan imunisasi massal campak, rubella dan polio secara serentak di seluruh Indonesia pada 1 Agustus 2018 mendatang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua telah mengirim logistik  berupa 20.000 vial vaksin, alat suntik, poster, leaflet, tempat penyimpanan (cold room) ke 18 Kabupaten/Kota.   

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Aron Rumainum, di Jayapura, Jumat (20/7) lalu mengatakan, selain pengiriman logistik vaksin, pihaknya juga telah mengirimkan buku penyuluhan bagi orang tua, guru dan kader posyandu ke 21 kabupaten kota.

Sementara empat kabupaten yakni Paniai, Mamberamo Tengah, Yahukimo dan Puncak  belum dikirimkan logistik vaksin

"Kami akan sosialisasi di Paniai, setelah Pilbup (pilkada bupati) setempat pada 25 Juli 2018. Kalau aman kami akan sosialiasi disana 27 - 28 Juli 2018 atau 30-31 Juli 2018,” katanya.

Menurut Aron,  pihaknya membutuhkan 100.000 vial vaksin untuk 1.000.000 anak. Sementara stok yang ada baru 20.000 vial vaksin. 

“Tahap pertama sudah dikirim dari Jakarta. Nanti rencana  datang  lagi 20.000 vial vaksin. Tapi hal ini tergantung tempat penyimpanan,” ungkapnya.

Menurut Aron, pihaknya telah mengajukan permintaan ke Kemenkes agar dimasukkan didalam perencanaan DAK atau DAK Pelayanan kesehatan dasar dan penugasan tahun 2018.

Di kesempatan itu, Aron mengaku mengalami kendala terkait penyimpanan vaksin

"Kalau kita butuh 100.000 vial vaksin yang masuk  20.000 vial vaksin dulu.  Ada 4 tahapan pengiriman dari Jakarta. Kalau disini kurang, maka di Kabupaten/Kota juga kurang. Jadi  petugas  Kabupaten/Kota harus menghitung dia punya ruang penyimpanan,” bebernya. 

Dia  menjelaskan, vaksin disimpan di ruang pendingin. Kalau di Puskesmas disimpan  di kulkas penyimpanan vaksin. Untuk kabupaten kota dari 405 puskesmas masih 92 puskesmas yang belum memiliki tempat pendingin vaksin dan itu tersebar di kabupaten Paniai, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya, Yahukimo, Tolikara, Nduga, Lany Jaya dan Jayawijaya.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Arum menjelaskan, vaksin MR adalah vaksin hidup. Kalau disimpan di ruang pendingin bisa bertahan 14 hari.

“Nanti kalau bisa di wilayah pedalaman sekali padahal kita punya tempat penyimpan harus sampai 8 celcius. Bagaimana caranya kalau itu daerah  dingin vaksinya kita ikat di plastik rapat-rapat baru kita rendam di kali yang dingin. Yang penting dia tertutup tak masalah,” jelasnya.*

 


BACA JUGA

Dinkes Biak sebut layanan vaksinasi-imunisasi anak capai 85,5 persen

Selasa, 01 Oktober 2024 | 06:07 WIB

BIN Daerah Papua Gelar Vaksinasi Covid-19 di Kampung Kayu Pulo Kota Jayapura

Rabu, 29 Juni 2022 | 23:11 WIB

Pemerintah Percepat Vaksinasi Ternak Untuk Cegah PMK Meluas

Senin, 20 Juni 2022 | 10:50 WIB

Kapolda Papua Harapkan Kesadaran Masyarakat Pesisir untuk Divaksin

Sabtu, 21 Mei 2022 | 06:43 WIB

Kapolda Papua Dampingi Kabareskrim Polri Lakukan Zoom Meeting Dengan Presiden

Jumat, 18 Februari 2022 | 14:59 WIB
TERKINI

Komjen Pol (Purn) Matius Fakhiri Resmi Bergelar Magister Hukum, Lulus dengan IPK 3,80

2 Jam yang lalu
Pilkada Papua 2024

Ketua DPC Peradi Jayapura Serukan Keluarga Besar Advokat Jangan Golput

14 Jam yang lalu

Truk Terbalik di Tolikara, 5 Penumpang Meninggal Dunia, 25 Luka Berat dan Ringan

14 Jam yang lalu
Ketua Dewan Adat Mamberamo Raya

KPU dan Bawaslu Netral Jamin Hak Pilih Masyarakat

17 Jam yang lalu

Tokoh Pemuda Ilwayab Ajak Masyarakat  Menjaga Keamanan Pilkada 2024

17 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com