Tinjau Pembangunan Stadion Papua Bangkit, Komisi V DPR RI Pertanyakan Ini
JAYAPURA, - Rombongan Komisi V DPR RI meninjau progress pembangunan Stadio Papua Bangkit di Kampung Harapan Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (31/7). Peninjauan ini bagian dari kunjungan kerja Komisi V bidang infrastruktur dan perhubungan DPR RI, dalam masa reses kelima tahun sidang 2017 - 2018
Ketua Tim Komisi V DPR RI, Fary Djemy Francis kepada pers di sela sela kunjungannya menuturkan, ada tiga isu yang dibahas dalam rapat dengar pendapat/hearing antara pihaknya dengan pemerintah provinsi Papua terkait pembangunan stadion papua bangkit.
Pertama, menyangkut pemberian dukungan percepatan pembangunan stadion untuk PON 2020. Lalu kedua, menyangkut masterplan penataan wilayah lingkungan area stadion.
"Dalam pelaksanaannya kan bisa 10 ribu sampai15 ribu orang akan terlibat baik penonton, atlet dan timnya (hadir dalam stadion). Sehingga perlu ada rekayasa, bagaiman penataan wilayah lingkungan. Apalagi jalur utama, merupakan jalan umum menuju bandara yang dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan saat acara digelar. Nanti kita sampaikan (contohkan) beberpaa stadion di luar negeri. Dimana tidak ada masalah jika letaknya berdekatan dengan pemukiman warga. Namun perlu ada rekayasa sehingga menghindari seperti adanya kemacetan," jelas Fary.
Pihaknya juga menekankan kepada pemprov Papua,agar dalam pembangunan stadion tetap mengedepankan nuansa lokal dalamn aristektur bangunannya.
Ketiga yang juga dibahas dalam hearing, sebut Hary, adalah menyangkut persoalan lahan pemabngunan venue dan wisma atlet.
"Kami minta daerah bisa percepat itu. Tadi memang sudah dijawab, dan ini harus cepat diselesaikan. Sebab kalau tidak pasti anggarannya masih kode bintang (belum bisa digunakan)," katanya.
Selain meninjau stadion Papua Bangkit, dalam kunjungan kerjanya ke bumi cenderawasih, Hary bersama timnya juga akan meninjau pembangunan jembatan holtekamp jayapura serta akan berkunjung ke Kabupaten Yahukimo, Rabu (1/8) besok.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Papua, Yusuf Yambe Yabdi menjelaskan, terkait pertemuan dengan Komisi V pihaknya telah menjelaskan progress pembangunan stadion yang dikerjakan oleh perusahaan BUMN, PT.PP.
"Hal lain menyangkut infrastruktur pendukung seperti jalan untuk atasi kemacetan, listrik di stadion sehingga sanitasi air bersih dan juga venus baik yang dibiayai APBN dan APBD hal apa yang menjadi stressing (dari pemprov) juga telah kami sampaikan ke komisi V,"ujarnya.
Sementara terkait pembangunan wisma atlet juga rumah susun (rusun), dan sejumlah venus lainnya yang ditanyakan komisi V, Yusuf mengaku dokumen tanahnya sudah diselesaikan.
"Ini tinggal kita melaporkan ke gubernur. Nanti kalau sudah ditandatangani itu akanmenjadi dasar Kemenkeu melakukan pembukaan blokir anggaran venus yang sudah dianggarkan 2018 melalui DIPA Kementerian PU dan saat ini sudah proses lelang,"jelas Yusuf
Pembangunan stadion Papua Bangkit dimulai sejak Mei 2017 dan ditargetkan selesai Desember 2018 mendatang. Stadion Papua Bangkit merupakan stadion terbesar kedua setelah stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta dengan kapasitas 48 ribu penonton.*