MENU TUTUP

Rokok Elektrik Ternyata Lebih Berbahaya, Kenapa?

Selasa, 14 Agustus 2018 | 19:10 WIB / rmol
Rokok Elektrik Ternyata Lebih Berbahaya, Kenapa? Net

WARTAPLUS - Dalam kajian yang dipimpin Profesor David Thickett dari Universitas Birmingham, para peneliti membuat sebuah alat yang meniru seseorang sedang mengisap rokok elektrik dengan melibatkan sampel organ tubuh dari delapan orang non-perokok.

Para peneliti kemudian menemukan asap rokok elektrik menyebabkan pembengkakan dan merusak aktivitas alveolar macrophages, sel-sel yang berpotensi melawan partikel debu, bakteri, dan pemicu alergi.

Sebagaimana dimuat dalam jurnal ilmiah Thorax, para ilmuwan mengatakan kondisi ini serupa dengan yang terlihat pada perokok reguler dan orang-orang pengidap penyakit paru-paru kronis.

Bagaimanapun, para peneliti memperingatkan bahwa hasil tersebut didapat di laboratorium dan menganjurkan riset lebih lanjut untuk memahami dampak terhadap kesehatan secara jangka panjang.

Sebelumnya, menurut tinjauan independen terhadap rokok elektrik yang dipublikasikan Public Health England pada Februari lalu, ada "banyak bukti" bahwa rokok elektrik lebih aman dari rokok tembakau biasa dan "risikonya sangat kecil terhadap orang di sekitar".

Public Health England pun menganjurkan rokok elektrik sebaiknya diresepkan mengingat betapa suksesnya barang itu dalam membantu perokok untuk berhenti merokok.

Meski demikian, Profesor Thickett berpendapat rokok elektrik boleh jadi berbahaya dalam jangka panjang mengingat riset terhadap rokok elektrik masih pada tahap awal.

"Dalam konteks molekul penyebab kanker dalam asap rokok, jelas jumlah karsinogen berkurang pada rokok elektrik," kata Profesor Thickeet.

"(Rokok elektrik) lebih aman dalam konteks risiko kanker. Namun apakah jika Anda menggunakan vape selama 20 atau tahun ini bisa menyebabkan penyakit paru-paru, itu sesuatu yang harus kita ketahui."

"Saya tidak percaya rokok elektrik lebih berbahaya dari rokok biasa, namun kita harus punya skeptisisme bahwa rokok elektrik lebih aman," imbuhnya.

Martin Dockrell, pejabat pengawasan tembakau di Public Health England mengatakan, "Rokok elektronik tidak 100 persen bebas risiko, tapi mereka jelas lebih tidak berbahaya dibanding rokok biasa".


BACA JUGA

Jaga Ketahanan Fisik di Tengah Medan Tugas, Dokter Subsatgas Kesehatan Ops Damai Cartenz Periksa Kesehatan Personel di Yahukimo

Senin, 14 April 2025 | 07:50 WIB

Dinkes Papua Selatan Sediakan Rp18 miliar Untuk Pengobatan OAP

Rabu, 09 April 2025 | 06:05 WIB

Kapolda Papua dan Bhayangkari Lakukan Safari Ramadhan di Masjid Nurul Anshar

Selasa, 25 Maret 2025 | 03:27 WIB

DPC Peradi Kota Jayapura Berbagi Berkah di Bulan Suci Ramadhan

Sabtu, 22 Maret 2025 | 18:53 WIB

Telkomsel Siaga RAFI 2025: Pastikan Pelanggan Nikmati Setiap Momen dengan Mudah dan Nyaman

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:50 WIB
TERKINI

Evakuasi Jenazah Joni Hendra Berjalan Lancar, Satgas Damai Cartenz Siap Tindak Tegas Pelaku Penembakan

17 Jam yang lalu

Warga Tewas di Yahukimo, Satgas Damai Cartenz Dalami Motif dan Jaringan Pelaku

21 Jam yang lalu

Warga Sipil Tewas Ditembak KKB di Intan Jaya, Satgas Ops Damai Cartenz Buru Pelaku

1 Hari yang lalu

Seorang Warga Ditikam di Rumahnya Hingga Tewas, Satgas Damai Cartenz: KKB Terlibat Dalam Pembunuhan

1 Hari yang lalu

Serius Bangun Budaya Kerja Sehat Membawa Indosat Raih Penghargaan Great Place To Work

2 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com