Idul Adha, Masjid Al Aqsa Sentani Bagikan 1.000 Kupon Daging Kurban
SENTANI,– Usai menggelar shalat Idhul Adha 1939 H, panitia kurban masjid Al Aqsa Sentani melakukan persiapan untuk pemotongan hewan kurban di halaman masjid Al Aqsa Sentani.
Ketua Pengurus masjid Al Aqsa Sentani, Nurdin Sanmas menyampaikan bahwa untuk pemotongan hewan kurban tahun 2018 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, karena jumlah jemaah juga mengalami peningkatan.
“Kepedulian dan kesadaran untuk berkurban tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun ini kami menerima 26 ekor sapi baik dari pemerintah, perorangan, maupun patungan dari umat,” katanya kepada wartawan, Rabu (22/8) pagi.
Rencananya, seluruh hewan kurban yang telah diterima akan disembelih semua hari ini dan didistribusikan kepada jemaah dan masyarakat.
“Agenda kami setiap tahun itu semua hewan kurban akan di distribusikan ke jemaah dan umat beragama lainnya termasuk umat Kristiani. Dan kami juga akan mengcover seluruh masjid-masjid yang tidak memadai dalam menerima hewan kurban, sehingga mereka tercukupi kebutuhannya,” jelasnya.
Menurut Nurdin, masjid Al Aqsa Sentani telah membagikan 1000 kupon daging kurban kepada warga, dan berharap bisa mencukupi.
“Kupon yang kami bagikan sekitar 1000 lembar, tetapi kami selalu menyiapkan lebih dari itu, sehingga jika ada yang minta kami layani, dan alhamdulilah selama ini selalu tercukupi,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan hari raya Idul Adha tahun 2018, seluruh masyarakat di Kabupaten Jayapura tetap menjaga toleransi dan mewujudkan zona integritas umat beragama yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
Sementara itu, drh. Adorsina Wompere dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura mengaku bahwa sebelum pemotongan hewan kurban dilakukan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh hewan kurban, dan dipastikan bahwa semuanya layak untuk kurban.
“Kemarin kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap fisiknya layak di potong atau tidak. Dan kita sudah lakukan sosialisasi kepada warga bahwa sebelum dipotong, hewan kurban harus dipuasakan 12 jam sebelum di potong, kemudian cara pemotongan dan penanganan dagingnya, serta tidak boleh menggunakan kantong hitam, dan darahnya tidak boleh tersebar kemana-mana,” ungkapnya.
“Dan kita lihat semuanya layak untuk kurban. Tapi kita juga akan lakukan pemeriksaan organ-organ, apakah ada cacing di lambung atau tidak? Karena bisa menimbulkan penyakit bagi manusia, jadi kalau kami dapat berarti harus di kubur dan tidak boleh di konsumsi oleh manusia,” tandasnya. *