A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: is_readable(): open_basedir restriction in effect. File(/dev/urandom) is not within the allowed path(s): (/tmp/:/www/wwwroot/wartaplus.com/m.wartaplus.com/)

Filename: core/Security.php

Line Number: 584

Bangun Siang Juga Jadi Pemicu Diabetes | Mobile Wartaplus.com
MENU TUTUP

Bangun Siang Juga Jadi Pemicu Diabetes

Rabu, 29 Agustus 2018 | 12:52 WIB / rmol
Bangun Siang Juga Jadi Pemicu Diabetes Net

WARTAPLUS - Penyakit diabetes kini tak hanya diderita oleh mereka yang memiliki riwayat diabetes di dalam keluarga, tapi juga orang dengan gaya hidup tak sehat. Oleh karena itu, tak heran banyak penderita diabetes tinggal di kota-kota besar.

Berbagai kesibukan, kemudahan memesan makanan, membuat masyarakat kota besar tak perlu banyak beranjak dari meja kerja. Jangan lanjutkan kebiasaan-kebiasaan tersebut jika tak ingin terkena diabetes.

Bukan hanya itu, bangun kesiangan juga bisa memicu kacaunya insulin dalam tubuh. Ada beberapa hal lain yang masih harus diperhatikan, seperti disampaikan dr. Hans Tandra dari RS Premier Surabaya, akhir pekan lalu.

"Merokok juga harus berhenti. Orang sekali merokok, 15 persen insulin lumpuh, asap nikotin merusak insulin. Tidur usahakan 8 jam," ujarnya.

Begitupun dengan waktu makan, tidak bisa sembarangan. Bahkan waktu sarapan juga punya waktu terbaiknya. Waktu sarapan disarankan pukul 06.00 hingga 07.00, makan siang pukul 12.00 hingga 13.00, dan makan malam paling telat pukul 18.00 hingga 19.00.

"Matahari terbit itu jam 06.00 hingga 07.00, sarapan pagi ya di jam matahari terbit itu. Jam 06.00 hingga 07.00 itu insulin pankreas bekerja," kata Hans.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk makan lagi berikan jeda enam hingga tujuh jam. Jadi konsep makan 6-12-6 atau 7-1-7 (pukul 07.00 pagi, 13.00, dan 17.00) adalah waktu makan yang tepat, agar insulin tidak bekerja terlalu keras.

"Berikan snack di antara waktu tersebut tapi jangan kalori yang besar. Konsumsi buah-buahan seperti pepaya, pear manis, yang memiliki banyak serat. Diabetes healthy eating dimulai dari breakfast," tutur dia.

Begitupun dengan jumlah makanan yang dikonsumsi. Karena pagi paling banyak aktivitas, maka pagi hari seharusnya makan paling banyak, kemudian siang, dan paling sedikit di malam hari.


BACA JUGA

Opini

Tragedi Penolakan Layanan Kesehatan di Papua: Saat Nyawa Ibu dan Bayi Jadi Korban Birokrasi yang Bobrok Jadi Duka Abadi

Senin, 24 November 2025 | 08:00 WIB

Ibu Hamil dan Bayinya Tewas Karena Prosedur, Gubernur Papua: Kebobrokan Pelayanan Kesehatan di Papua

Sabtu, 22 November 2025 | 06:42 WIB

21 Puskesmas Biak Beri Layanan Integrasi Primer Kesehatan Warga

Minggu, 16 November 2025 | 07:27 WIB

Pemkab Biak Numfor: Program Nusantara Sehat Sangat membantu

Senin, 20 Oktober 2025 | 08:27 WIB

Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Untuk Dapur MBG

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 06:09 WIB
TERKINI

Indosat Ooredoo Hutchison dan Nokia Luncurkan GenSi, Berdayakan Generasi Muda Indonesia melalui Literasi AI

3 Jam yang lalu

Satgas Damai Cartenz Pererat Kebersamaan Saat Warga Sinak Kurvei di Gereja Gingga Baru

6 Jam yang lalu

Personel Ops Damai Cartenz Sektor Sinak Beri Mi Instan dan Makanan Ringan Saat Warga Membersihkan Gereja Gingga Baru

6 Jam yang lalu

Pererat Hubungan dengan Warga, Ops Damai Cartenz Beri Bantuan Saat Pembersihan Gereja

6 Jam yang lalu

Abelom Kogoya Imbau Masyarakat Jaga Keamanan Jelang Natal dan Jangan Ganggu Pembangunan di Puncak

8 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com