MENU TUTUP

Kerutan di Dahi Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung

Rabu, 29 Agustus 2018 | 14:41 WIB / rmol
Kerutan di Dahi Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung Net

WARTAPLUS - Dalamnya kerutan pada dahi biasanya dilihat sebagai jenis penuaan yang tak bisa dihindari. Namun sebuah penelitian baru menunjukkan, kerutan pada dahi dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang serius. Para peneliti Center Hospitalier Universitaire de Toulouse, Prancis menunjukkan, orang-orang dengan kerutan dahi yang dalam, lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung.

Dikutip dari laman Mirror, Rabu 29 Agustus 2018, penulis studi, Yolande Esquirol mengatakan, seseorang tidak dapat melihat atau merasakan faktor risiko seperti kolesterol tinggi atau hipertensi.

“Kami melihat kerutan dahi sebagai penanda, itu karena sangat sederhana dan visual. Hanya dengan melihat wajah seseorang, itu bisa membunyikan alarm. Kita bisa memberi saran untuk menurunkan risiko," jawabnya.

Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi tanda-tanda lain dari penyakit jantung, seperti kebotakan pada pria, lipatan daun telinga, dan adanya xanthelasma atau kantong kolesterol di bawah kulit. Namun temuan tim Esquirol merupakan studi pertama yang menghubungkan kerutan dahi dengan penyakit jantung.

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis 3.200 orang dewasa yang bekerja lebih dari 20 tahun, semuanya sehat saat berusia 32, 42, 52 dan 62 tahun pada awal penelitian. Setiap peserta diberi skor, tergantung pada jumlah dan kedalaman kerutan dahi mereka. Skor nol artinya tidak ada keriput, dan skor tiga berarti banyak kerutan.

Analisis mengungkapkan, selama 20 tahun, 233 peserta meninggal karena berbagai sebab. Dari 233 yang sudah tiada, 15,2 persen memiliki skor dua atau tiga kerutan, sementara 6,6 persen memiliki skor satu kerutan, dan 2,1 persen tidak memiliki kerutan.

Analisis lebih lanjut mengungkapkan, mereka yang memiliki skor kerut dua dan tiga, memiliki hampir 10 kali risiko kematian dibandingkan dengan orang yang memiliki skor nol.

"Semakin tinggi skor kerutan Anda, semakin meningkat risiko kematian kardiovaskular atau sakit jantung," ujarnya.

Para peneliti mengungkapkan, kerutan itu mungkin ada hubungannya dengan aterosklerosis atau pengerasan arteri karena penumpukan plak. Perubahan protein kolagen juga bisa memengaruhi kulit manusia.

"Ini adalah pertama kalinya ada hubungan antara risiko kardiovaskular dan kerutan di dahi, sehingga penemuan ini perlu dikonfirmasi dalam studi masa depan, tetapi praktik ini sudah dapat digunakan di kantor dan klinik dokter," ujarnya.


BACA JUGA

Kapolda Papua dan Bhayangkari Lakukan Safari Ramadhan di Masjid Nurul Anshar

Selasa, 25 Maret 2025 | 03:27 WIB

DPC Peradi Kota Jayapura Berbagi Berkah di Bulan Suci Ramadhan

Sabtu, 22 Maret 2025 | 18:53 WIB

Telkomsel Siaga RAFI 2025: Pastikan Pelanggan Nikmati Setiap Momen dengan Mudah dan Nyaman

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:50 WIB

Polisi di Sentani Bagi-Bagi Takjil Untuk Pengguna Jalan

Rabu, 05 Maret 2025 | 13:44 WIB

HLM TPID Papua, Kuatkan Sinergi Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Jelang HBKN ldul Fitri

Senin, 03 Maret 2025 | 11:08 WIB
TERKINI

Seruan Aksi Tutup PT Freeport, Polisi: Tidak Ada Ijin

3 Jam yang lalu
Konflik Sesama Warga

Ops Damai Cartenz-2025 Ungkap Bentrokan Pilkada Ratusan Warga Kena Panah dan 12 Meninggal

22 Jam yang lalu

Bentrokan Pilkada di Mulia 12 Meninggal, Ops Damai Cartenz-2025 Ungkap KKB Terlibat

1 Hari yang lalu

Kasus Pengeroyokan di Hotel Bunga Youtefa Jayapura: 2 Pelaku Diamankan, 1 Buron

1 Hari yang lalu

Wakaops Damai Cartenz: Patroli Dialogis di Yalimo Wujud Kehadiran Polisi di Tengah Masyarakat

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com