MENU TUTUP

Kasi Intel Kejaksaan Sosialisasi Penguatan Jaringan Anti-KKN Kepada Guru di Manokwari

Selasa, 27 November 2018 | 09:06 WIB / Albert
Kasi Intel Kejaksaan Sosialisasi Penguatan Jaringan Anti-KKN Kepada Guru di Manokwari Kepala Seksi (Kasi) Intel Kejaksaan Negeri Manokwari Reza F. Junus/Albert

MANOKWARI,- Kepala Seksi (Kasi) Intel Kejaksaan Negeri Manokwari Reza F. Junus melaksanakan program sosialisasi tentang Jaksa Masuk Sekolah. Ia diundang secara resmi untuk hadir pada momen HGN yang berlangsung di gedung wanita kabupaten Manokwari, Senin (26/11).

Awalnya Reza bertemu dengan Agus Sroyer ketua panitia Hari Guru Nasional (HGN) 2018, di SMK Negeri 2 Manokwari. Dari pertemuan itu, muncullah ide tentang kegiatan jaksa masuk sekolah.

Di sana Kasi Intel Reza memberikan sosialisasi tentang penguatan jaringan Anti-KKN yang dihadiri oleh kepala sekolah dan para guru mulai dari tingkat SD, SMP, maupun SMA se-Kabupaten Manokwari.

Dijelaskan Reza bahwa momen itu bertepatan dengan kehadiran para guru, maka ia lebih tekankan kepada masalah pungutan liar, meskipun masalah pungli di sekolah tidak ditekankan kepada para guru di momen tersebut.

"Kalau bicara masalah pungli di sekolah pasti ada. Hanya saja belum ditemukan tepat waktu, sebab kalau pengadaan pakaian seragam, pakaian batik, baju olahraga dan ATK sekolah lainnya sudah ada dana pendidikan yang disiapkan pemerintah, maka trada alasan lakukan pungli kepada orangtua murid," sebut Reza saat dijumpai di ruang kerjanya.

Kata Reza, sudah ada tim Saber Pungli otomatis penarikan biaya  dari orangtua murid tentu masuk kategori pungli. Sebab kalau ada penarikan biaya seperti  itu harus memiliki dasar hukum.

"Jadi, kalau ada penarikan seperti itu harus ada kebijakan dari komite sekolah, sebab guru tidak boleh intervensi dan melakukan penarikan biaya dari sekolah kepada orangtua murid tanpa keputusan komite sekolah," tegas Reza.

Melalui momen HGN ini, jelas Reza, guru adalah pahlawan tanda jasa, maka mereka harus lebih paham disaat melaksanakan tugas tidak boleh terjadi kriminalisasi dan guru tetap profesional. Dia menambahkan bahwa sosialisasi itu direspon positif oleh para guru. Bahkan tanya jawab sangat aktif dari mereka. *


BACA JUGA

Karantina Papua Gagalkan Penyelundupan Tiga Ekor Kangguru Tanah

Rabu, 07 Mei 2025 | 06:14 WIB

Aktifitas Warga Angguruk dan Heriapini Kembali Normal, Bupati Didimus: Penegakan Hukum Tetap Berjalan 

Jumat, 04 April 2025 | 14:43 WIB

JDP Menyesalkan Peristiwa Anggruk,  Investigas HAM Indenden Harus Dilakukan

Senin, 24 Maret 2025 | 06:39 WIB
Tragedi Yahukimo

Bupati Yahukimo Membantah Tegas Bahwa Guru dan Nakes Mata-Mata Aparat

Minggu, 23 Maret 2025 | 21:58 WIB

Diduga Ada Premanisme di SMK Kehutanan Manokwari, Pelajar Diikat Lalu Dihajar

Sabtu, 15 Maret 2025 | 08:07 WIB
TERKINI

Warga Kampkey Keluhkan Tidak Ada Pelayanan Kesehatan di Pustu Awiyo

2 Jam yang lalu

Harumkan Daerah, Tim Taekwondo Pegunungan Bintang Bawa Pulang 35 Medali dari Papua Open 2025

10 Jam yang lalu

Dua Personel Gugur di Puncak Jaya, Jenazah Telah Dievakuasi Dan Diserahkan Kepada Keluarga Dengan Upacara Militer

11 Jam yang lalu

BI Papua akan Kembali Menggelar Festival Cenderawasih 2025 pada 13 - 15 Juni di Jayapura

15 Jam yang lalu

Indosat Perluas Jaringan di Papua, Perkuat Akses Digital Merata di Indonesia Timur

16 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com