Pemprov Masih Jajaki Wacana Pembangunan Sekolah Taruna Nusantara di Papua
JAYAPURA, - Pemerintah Provinsi Papua masih menjajaki wacana pembangunan Sekolah Taruna Nusantara (Tarnus) yang setara dengan pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Papua.
Sekertaris Daerah Papua, Hery Dosinaen kepada pers di Jayapura belum lama ini mengungkapkan, dari pertemuan dengan Staf Khusus Menteri Pertahanan pertengahan Desember 2018 lalu, memang ada pembicaraan terkait rencana Kemenhan untuk membangun Sekolah Nusantara di bumi cenderawasih.
"Jadi staf khusus Menhan meminta kita persiapkan lahan. Namun tentunya kita harus tahu kejelasannya, jangan sampai jadi beban ke pemerintah daerah," ujar Hery.
Menurut Hery, untuk mendirikan sekolah yang diketahui berbasis semi militer ini, pihaknya tentu harus mengetahui semua program kurikulum, bagaimana ketersediaan SDM (guru) untuk pengajaran. Sementara Provinsi Papua diminta untuk mempersiapkan lahan seluas 35 hektar
"Leading sektornya nanti dari Kemenhan, tentunya harus disesuaikan dengan sekolah Tarnus yang ada di Magelang, Jawa Tengah," tuturnya.
"Sementara kita cari lahan yang representatif. Kita akan cari tempat, baru nanti kita laporkan, yang diminta cukup besar yaitu 35 hektar," tuturnya lagi.
Sekolah Taruna Nusantara pertama kali dicetuskan oleh Menteri Pertahanan Keamanan, LB Moerdani pada 1985, namun baru resmi dibuka pada 1990 oleh Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab), Jenderal Try Sutrisno. Sekolah berpola asrama ini lebih menekakan pada nilai kejuangan, kebudayaan dan kebangsaan. Adapun siswanya terdiri dari siswa berprestasi dari seluruh nusantara.*