JAYAPURA- Enggan mengulangi kegagalan yang sama seperti di awal musim lalu, manajemen Persipura Jayapura pun terus mendesak PT Bank Papua dan PT Freeport Indonesia agar segera menandatangani nota kesepahaman untuk mensponsori Persipura di kompetisi musim depan.
Diungkapkan Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, hal tersebut dilakukan mengingat pihaknya tak ingin kembali kehilangan pemain-pemain terbaiknya jelang kompetisi musim depan.
Selain itu, pihaknya juga tak ingin kehabisan stok pemain-pemain asing berkualitas yang tersedia di bursa transfer.
"Kemarin saya sudah menyurati PT Bank Papua untuk secepatnya kita dapat menandatangani kerja sama saya juga sudah menyurati PT Freeport Indonesia juga. Karena kalau lama para pemain kita di Persipura bisa saja lari keluar.
Dan kalau ada kerja sama dengan kedua sponsor ini kita bisa secepatnya mengambil pemain-pemain yang asing berkualitas," ujar Benhur kepada sejumlah wartawan, Rabu (9/1).
Pasalnya, menurut Benhur, jika pihak sponsor terlambat merealisasikan dana maka yang ditakutkan Persipura pun akan mendapatkan pemain-pemain yang tidak sesuai dengan kebutuhan tim.
"Kalau terlambat, kita hanya akan dapat pemain sisa saja yang kualitasnya di bawah standar. Jadi saya harapkan Bank Papua bisa sponsori Persipura sekitar Rp 12 hingga Rp 15 Miliar," ungkapnya.
"PT Freeport juga, kemarin saya sudah layangkan suratnya, kalau boleh secepatnya kita tanda tangan. Kalau tidak pemain-pemain kita akan dilirik tim lain karena statusnya sekarang mereka ini pemain bebas," sambungnya.
Lanjut kata Benhur, pihaknya pun tak akan menutup mata untuk ikut berkontribusi bagi Bank Papua. Bahkan hal tersebut pun diakuinya sudah dilakukan oleh pihaknya.
"Kalau dana tersedia kita juga akan berusaha di manajemen. Ada beberapa pengusaha yang kita minta untuk menanamkan sahamnya di Bank Papua. Ada yang sudah masuk Rp 1 miliar, Rp 2 miliar, dan juga saya sudah minta kepada masyarakat kota dan seluruh ASN saya yang jumlahnya ada 5.000 mereka harus punya kartu debit Persipura," terangnya. *