Jafar Umar Thalib dan Enam Pengikutnya Resmi Tersangka Kasus Pengrusakan Rumah
JAYAPURA – Kepolisian Daerah Papua akhirnya menetapkan Jafar Umar Talib (JUT) dan enam orang pengikutnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan pengrusakan rumah milik Hanok Duwiri di kampung Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, yang terjadi Rabu kemarin.
Penetapan tersangka mantan panglima Laskar Jihad dan pendiri pondok pesantren Ihya'as Sunnah di Keerom ini beserta enam orang pengikutnya, berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Papua, Kamis (28/2) siang.
Ketujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka masing masing Jafar Umar Thalib (JUT), AB, AY, AR, IH, MM, dan AR alias A.
Sementara satu orang lainnya bernama Fauzi dipulangkan lantaran dari hasil gelar perkara terbukti tidak ikut dalam aksi pengrusakan.
Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Toni Harsono menuturkan penetapan tersangka berdasarkan hasil gelar perkara baik dari keterangan maupun bukti bukti yang dikumpulkan oleh penyidik.
“Tadi siang (kamis) pukul 13.00 WIT, tujuh dari delapan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik usai dilakukan gelar perkara,” jelasnya Toni yang didampingi Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM.Kamal di Media Center Mapolda Papua, Kamis (28/2) malam.
Kata Toni, tiga dari tujuh orang nantinya akan dijerat pasal berlapis terkait kepemilikan senjata tajam.
“Ketujuhnya dikenakan pasal 170 ayat 2, namun tiga diantaranya yakni JUT, AB dan AY akan dikenakan pasal berlapis yakni undang-undang darurat lantaran kepemilikan senjata tajam,” ungkapnya.
Langsung Ditahan
Lanjut Toni, enam dari tujuh tersangka saat ini telah menjalani proses penahanan setelah ditetapkan sebagai tersangka, sementara JUT masih menjalani rawat inap di rumah sakit Bhayangkara karena jatuh sakit saat menjalani pemeriksaan
“Untuk JUT masih menunggu perkembangan kesehatannya apabila memburuk maka akan dibantarkan namun nantinya menunggu keterangan Dokter, bahkan Kapolda sendiri sudah menjenguk yang bersangkutan,” katanya
Dirinya pun menambahkan, untuk situasi saat ini sudah kondusif. Dimana aparat keamanan masih melakukan penjagaan di dua lokasi berbeda guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Dari kemarin anggota sudah berjaga-jaga di lokasi pengerusakan dan lokasi penangkapan guna menghindari adanya aksi yang tidak diinginkan terjadi,”terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jalan protokol ke arah Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura Rabu (27/2) pukul 05.00 pagi, dipalang oleh warga setempat. Pemalangan ini, buntut dari aksi pengrusakan oleh sekelompok orang terhadap rumah milik pasangan Hanok Duwiri dan Hermina Aninam. Kasus ini menjadi viral setelah seorang warga memposting di akun facebooknya dengan kalimat yang cukup meresahkan warga, karena bernada SARA.