PT. GAG Nikel Sorong Serahkan Satu Ton Beras Kepada Korban Banjir Bandang Sentani
SENTANI – Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, PT. GAG Nikel Sorong menyerahkan bantuan sembako kepada ratusan korban yang sementara berada di lokasi pengungsian.
“Merespon banjir bandang yang terjadi di Sentani, kami datang memberikan bantuan kepada para korban banjir bandang. Ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk korban banjir bandang di Sentani Kabupaten Jayapura,” kata Office Menager PT. GAG Nikel Kantor Sorong, Rudi Sumual, kepada wartawan di Sentani, Selasa (9/4) siang.
Rudi Samual menjelaskan, bantuan yang diberikan kepada para korban banjir berupa sembako dan beberapa kebutuhan lainnya dan diharapkan membantu meringankan beban dari para korban.
“Bantuan yang kami berikan terdiri dari 9 bahan pokok, terdiri dari beras 1 ton, 200 karton mie, gula, tikar dan kebutuhan bayi seperti pempers, serta peralatan mandi. Total bantuan yang kami berikan ada 16 item,” ujar Rudi.
“ Bantuan ini kami bagi kepada para pengungsi yang berada di 2 lokasi pengungsian yakni di posko Puspenka Hawai dan posko SKB. Jadi kami bagi dua bantuan kita dengan jumlah yang sama,” jelasnya.
Ia menambahkan, bantuan yag diberikan kepada para korban banjir adalah program rutin yang dilakukan oleh PT. GAG Nikel Sorong jika terjadi bencana alam.
“Ini merupakan salah satu tanggung jawab kita kepada masyarakat di Papua dan Papua Barat, Semoga ini meringankan beban dari korban bencana alam yang terjadi,” harapnya.
Sementara itu, salah satu korban banjir yang ada di posko SKB, Selly Monim menyampaikan ucapan terima kasih kepada menajemen PT. GAG Nikel yang telah peduli dengan korban banjir bandang di Sentani.
“Kami bersyukur kepada Tuhan atas kepedulian dari PT. GAG Nikel di Sorong yang telah menyerahkan bantuan kepada kami. Kami sama sekali tidak mengenal mereka, namun mereka mengucap syukur karena mereka sudah datang membantu kami,” ujar Selly Monim.
Selly menjelaskan, jumlah korban banjir bandang yang sementara mengungsi di posko SKB Sentani hingga saat ini berjumlah 333 jiwa.
“Ada yang pulang ke rumah, tapi karena tadi malam banjir mereka kembali lagi. Dari 333 jiwa yang ada disini paling banyak anak-anak. Dimana balita ada 30 orang, anak usia Paud ada 26 orang, anak SD ada 67 orang, SMP ada 60 orang, dan SMA ada 11 orang, dan sisanya adalah orang dewasa,” ungkapnya.
Selly menambahkan, pascabanjir yang menejang Kota Sentani, sedikitnya 28 rumah di Kemiri hilang dan lainnya rusak berat.
“Kami semua yang ada di sini berasal dari Kemiri, karena banjir bandang itu menyapu bersih rumah kami, ada 28 rumah yang hilang, dan yang lain rusak berat dan korban meninggal dari Kemiri ada 32 orang,” jelasnya. *