Video Kekerasan dan Penganiayaan yang Viral di Medsos, Dipicu Masalah Asmara
JAYAPURA – Pihak Kepolisian Resort Jayapura Kota akhirnya mengetahui motif dari kekerasan dalam video berdurasi 46 detik yang mempertontonkan seorang pelajar menjadi korban kekerasan dan penganiayaan oleh dua orang pelaku yang beredar luas di media social.
Motif ini terungkap saat korbannya mendatangi Polres Jayapura Kota untuk membuat laporan polisi, Rabu (1/5) siang.
Kasubag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Jahja Rumra mengungkapkan dari laporan yang dibuat korban, diketahui penyebabnya kekerasan dan penganiayaan itu didasari masalah asmara.
"Kasus itu masalah pacaran, dimana pelaku menuduh korban merebut pacarnya sehingga terjadi kasus kekerasan itu," singkat Jahja, Rabu (1/5) malam.
Ia menerangkan dari hasil pemeriksaan korban yang diketahui berinisial AK tidak mengenal betul pelaku.
"Diketahui pelaku berinisial CD, menurut korban dirinya tidak mengenali pelaku lantaran mereka saling komunikasi melalui pesan di media sosial," terang Jahja.
Lanjut Jahja, kasus tersebut kini sudah ditangani oleh unit perlindungan perempuan dan anak Sat Reskrim Polres Jayapura Kota berdasarkan laporan LP/369/V/2019/Papua/Res Jayapura Kota tanggal 1 Mei.
"Kasus ini masih dalam penyidikan guna mengungkap pelaku, dan saat ini korban telah divisum di rumah sakit Dok II Jayapura," jelasnya.
Mantan Kanit Reskrim Polsek Jayapura Selatan ini pun menjelaskan kejadian kekerasan dan penganiayaan yang viral di media sosial itu terjadi pada Senin 29 April lalu.
"Video itu baru terjadi pada Senin lalu pukul 12.00 WIT, ketika itu korban pulang sekolah dan melintasi di Jalan Biak yang tidak jauh dari sekolah korban," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, beberapa hari ini warga Kota Jayapura sempat digegerkan dengan video berdurasi 46 detik yang menunjukkan salah seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) menjadi korban pengeroyokan dua orang pelaku saat korban pulang sekolah.
Video yang diunggah di media social tersebut mendapat banyak kecaman oleh netizen, dimana video tersebut mempertontonkan aksi kekerasan terhadap wanita yang masih mengenakan pakaian sekolah. *